BPKN Akan Beri Masukan ke Jokowi soal Tagihan Listrik Bengkak

CNN Indonesia
Senin, 15 Jun 2020 19:25 WIB
Warga memeriksa meteran listrik di kompleks rumah susun (Rusun) Petamburan, Jakarta, Minggu (7/6/2020). PT PLN (Persero) menyiapkan skema perlindungan lonjakan tagihan untuk mengantisipasi kenaikan drastis yang dialami oleh sebagian konsumen, akibat pencatatan rata-rata tagihan menggunakan data rekening tiga bulan terakhir.  ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww. *** Local Caption ***
BPKN menyatakan banyak masyarakat yang mengeluh akibat lonjakan tagihan listrik saat PSBB belakangan ini. Ilustrasi. (ANTARA/RENO ESNIR).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menyatakan akan memberikan masukan dan rekomendasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait keluhan masyarakat soal lonjakan tagihan listrik yang terjadi selama Pembatasan Sosial Berskala Besat (PSBB).

Koordinator Komisi Advokasi BPKN Rizal E. Halim menyebut masukan tersebut diberikan setelah BPKN kebanjiran keluhan lonjakan tagihan PLN. Namun ia mengaku belum dapat merinci jumlah keluhan yang masuk.

Ia hanya menyatakan sampai 1 Juni, ada sebanyak 582 keluhan yang diterima lembaganya terkait lonjakan tagihan listrik. Keluhan itu di luar aduan masyarakat kepada PLN yang belum selesai direkap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk 2019, BPKN menerima sebanyak 1.518 pengaduan, naik hampir 3 kali lipat dari pengaduan 2018 yaitu 580.

"BPKN sesuai fungsinya akan memberikan masukan dan rekomendasi kepada presiden terkait persiolan yang dihadapi konsumen," katanya dalam dialog virtual dengan PLN pada Senin (15/6).

Rizal menambahkan bahwa rekomendasi kepada kepala negara bersifat genting di tengah pandemi virus corona. Dia juga mengkritik sikap pemerintah yang terkesan bertolak belakang dengan kenyataan sektoral.

"Terkesan ada ambiguitas empati terhadap masyarakat saat covid dengan realitas sektoral. Padahal presiden jelas memberikan instruksi sejak Februari untuk membantu masyarakat," tambah dia.

Pada kesempatan sama, Senior Executive Vice President Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PLN Yuddy Setyo Wicaksono menyebut PLN berusaha untuk menyediakan bantuan maksimal untuk menampung ketidakpuasan masyarakat.

Salah satunya yaitu dengan menyediakan layanan pengaduan daring Whatsapp. Pelanggan tinggal menyertakan foto angka stand dan foto kWh meter dalam pengaduan tersebut.

Pesan Whatsapp dapat dikirimkan ke nomor 08122123123, untuk pengaduan pemakaian pasca bayar, pelanggan tinggal mengirim mengetik '2' untuk memulai proses yang ada. Kemudian, pesan otomatis yang ada akan meminta pelanggan memasukkan ID pelanggan untuk pengecekan lebih lanjut.

"Ini bagian dari physical distancing yang kami lakukan, mengurangi interaksi langsung antara petugas dengan pelanggan," katanya.

[Gambas:Video CNN]

Sejumlah pelanggan PLN mengeluh belakangan ini. Keluhan mereka sampaikan terkait pembengkakan tagihan listrik.

Keluhan tersebut salah satunya disampaikan anggota DPR sekaligus Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon. Bahkan, ia menanyakan hal tersebut langsung ke PLN melalui akun Twitter pribadinya, @fadlizon.

"Memang, banyak keluhan tagihan listrik melonjak. Saya juga mengalami yang sama. @pln_123 harus transparan atas keluhan2 di masyarakat. Kenapa tagihan listrik makin melonjak? Ada privatisasi?" tulis Fadli.

Selain Fadli, keluhan disampaikan Teguh Wuryanto, tukang las di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Ia menyatakan tagihan listrik yang biasanya hanya Rp2 juta per bulan, tiba-tiba naik 10 kali lipat menjadi Rp20 juta pada Mei kemarin.

Namun, keluhan tersebut ditanggapi santai oleh PLN. Menurut mereka kenaikan tagihan disebabkan oleh faktor work from home yang diterapkan selama pandemi corona. Model kerja tersebut kata mereka, telah mendongkrak konsumsi listrik sehingga membuat tagihannya naik.

Faktor lain, momen bulan puasa yang juga mendongkrak konsumsi listrik. Sedangkan faktor lain berkaitan dengan perubahan sistem catat meter kWH penggunaan listrik dari sebelumnya rata-rata menjadi riil pada bulan pemakaian.

(wel/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER