Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Keuangan menyebut penyaluran dana belanja
bantuan sosial (
bansos) sudah tembus Rp61,4 triliun pada Mei kemarin. Angka itu naik 30,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp54 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kenaikan belanja bansos sudah sesuai dengan pola yang diharapkan pemerintah.
"Belanja bansos mengalami kenaikan tinggi karena untuk bantuan sosial ke masyarakat yang terdampak Covid-19," ujarnya melalui paparan virtual, Selasa (16/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia merinci
alokasi bansos yang penyalurannya paling besar digunakan untuk program jaminan sosial antara lain Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebesar Rp31,6 triliun. Besaran itu naik dari Mei tahun lalu yakni Rp30,3 triliun.
"Pembayaran iuran PBI melalui BPJS Kesehatan sudah dilakukan, dimajukan dengan peraturan presiden yang baru" imbuhnya.
Selain itu, dana juga digunakan untuk bansos penanggulangan kemiskinan seperti kartu sembako yakni Rp26,3 triliun. Jumlahnya melonjak hingga 254,3 persen dari Mei 2019 yakni Rp7,4 triliun.
Kemudian, bansos untuk perlindungan sosial seperti program keluarga harapan (PKH) sebesar Rp19,5 triliun, turun tipis dari Rp19,6 triliun di Mei 2019.
Pemerintah juga mengalokasikan belanja bansos untuk pemberdayaan sosial senilai Rp1,3 triliun, serta rehabilitasi sosial dan penanggulangan bencana masing-masing Rp100 miliar.
Belanja bansos disalurkan melalui beberapa kementerian. Data Kementerian Keuangan menyebutkan alokasi bansos paling besar yakni pada Kementerian Sosial mencapai Rp45,5 triliun. Jumlah itu naik 69,3 persen dari Mei tahun lalu yakni Rp26,9 triliun.
Kemudian, Kementerian Kesehatan sebesar Rp24,3 triliun dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar Rp8,6 triliun.
[Gambas:Video CNN]
(ulf/agt)