Pengangguran di Inggris Melonjak 126 Persen karena Corona

CNN Indonesia
Rabu, 17 Jun 2020 07:10 WIB
Pam Large, 89, paints a watercolour in her kitchen to occupy her time during the lockdown, at her home in Hartley Wintney, a village 45 miles southwest of London on April 2, 2020 during the nationwide lockdown due to the Coronavirus pandemic. - Pam Large was born in Coventry in 1930 and is still a keen golfer. She won the English Ladies golf championship in 1952 and went on to captain the England Ladies team. While not able to play golf during the lockdown, her passion for art and creativity has helped to stay focused. (Photo by ADRIAN DENNIS / AFP) / AFP PHOTO ESSAY BY ADRIAN DENNIS
Pengangguran di Inggris melonjak 126 persen karena virus corona. Peningkatan pengangguran dipicu kebijakan lockdown. Ilustrasi. (ADRIAN DENNIS / AFP).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor Statistik Nasional Inggris mencatat tingkat pengangguran di negara tersebut melonjak 126 persen akibat pandemi virus corona. Total pengangguran Inggris sejak Maret hingga Mei 2020 mencapai 2,8 juta orang.

Mengutip AFP, Selasa (16/6), kenaikan pengangguran itu sejalan dengan kebijakan lockdown yang diterapkan oleh pemerintah setempat. Kebijakan itu membuat sebagian besar bisnis di Inggris tutup.

Sementara, jumlah lowongan pekerjaan di Inggris juga merosot hingga ke level yang paling rendah akibat perlambatan aktivitas ekonomi. Inggris memberlakukan lockdown mulai 23 Maret 2020 kemarin lantaran jumlah kasus positif virus corona meningkat signifikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Inggris mulai melonggarkan lockdown bulan ini seiring dengan melambatnya kasus corona di negara tersebut. Di samping itu, Departemen Keuangan Inggris memaparkan bahwa 9,1 juta pekerja dibayar melalui skema cuti.

Dengan kata lain, jutaan pekerja itu dirumahkan oleh perusahaan sehingga tak mendapatkan gaji seperti biasanya.

Ekonom berpendapat tak ada yang tahu secara pasti kapan penyebaran virus corona akan berakhir. Sementara, industri harus mulai berkontribusi pada Agustus 2020 demi menjaga ekonomi.

"Mereka yang cuti (dirumahkan) tidak muncul dalam statistik pengangguran. Ini kenapa tingkat pengangguran di Inggris tetap rendah meski PDB Inggris menyusut 20,4 persen pada April 2020," papar Ekonom City Index Fiona Cincotta.

Namun, Cincotta mewanti-wanti tingkat pengangguran di Inggris akan melonjak dalam beberapa bulan ke depan. Menurutnya, skema merumahkan karyawan hanya akan menunda kenaikan tingkat pengangguran lebih signifikan lagi.

"Jangan salah, tingkat pengangguran Inggris akan melonjak," pungkas dia.

[Gambas:Video CNN]



(aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER