Isu Milenial Ala Erick Thohir di Antara Bukalapak dan Telkom

CNN Indonesia
Kamis, 18 Jun 2020 13:25 WIB
Gedung Telkom Indonesia di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu, 26 Juli 2017. CNNIndonesia/Safir Makki
Nama pendiri Bukalapak mencuat jadi petinggi Telkom setelah Erick Thohir mengungkap ada direktur BUMN tersebut yang berusia di bawah 40 tahun. Ilustrasi. CNNIndonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Perombakan direksi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom kini sedang menjadi buah bibir di berbagai kalangan. Bagaimana tidak.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membocorkan bakal ada direktur baru di perusahaan tersebut yang berusia di bawah 40 tahun atau dari kalangan milenial.

"Saya bocorkan mungkin, salah satu direksinya usianya di bawah 40 tahun," kata Erick belum lama ini, dikutip Kamis (18/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah pernyataan itu, isu pergantian direksi di tubuh Telkom semakin kencang. Ada kabar yang menyebutkan bahwa Presiden sekaligus salah satu Pendiri Bukalapak Muhammad Fajrin Rasyid menjadi kandidat kuat untuk menempati kursi direksi Telkom.

Sayang, hingga kini belum ada pihak yang mengonfirmasi isu tersebut. Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono mengatakan sampai saat ini Fajrin masih menjadi Presiden Bukalapak.

"Mas Fajrin Rasyid hingga saat ini masih aktif menjabat sebagai Presiden Bukalapak ya," ujar Intan.

Hampir sama, pihak dari Telkom juga tak memberikan kepastian terkait kabar tersebut. VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan untuk menunggu hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) saja.

"Kita tunggu hasil RUPS ya," tutur Arif.

Hal yang sama dikemukakan oleh Kementerian BUMN. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Alex Denni menyatakan untuk melihat hasil RUPS pada akhir pekan ini.

"Tunggu RUPS saja, hari Jumat (19/6) besok). Saya tidak bilang masuk tapi tunggu saja siapa yang masuk (sebagai direksi) di RUPS besok," jelas Alex.

Diketahui, Erick memang sedang gencar-gencarnya merombak jajaran direksi dan komisaris BUMN. Beberapa perusahaan itu, misalnya PT Pertamina (Persero), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menilai wajar jika pergantian direksi di tubuh perusahaan pelat merah selalu menjadi perhatian banyak pihak. Hal ini karena mayoritas saham perusahaan digenggam oleh BUMN atau dengan kata lain pemerintah mewakili masyarakat dalam mengontrol BUMN di dalam negeri.

[Gambas:Video CNN]

"BUMN milik rakyat, sehingga mau tidak mau semua mata melihat. Itu konsekuensi logis lah masyarakat melihat. Normal lah," kata Arya.

Arya menjelaskan Kementerian BUMN memiliki sistem talent pool dalam menentukan direktur untuk masing-masing perusahaan pelat merah. Talent pool itu dikelola oleh divisi SDM Kementerian BUMN.

Setelah sistem talent pool menemukan pihak-pihak yang cocok menjadi direktur di salah satu BUMN, maka namanya akan diajukan ke Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo.

Jika perusahaannya strategis, nama-nama yang masuk sebagai kandidat direksi BUMN nantinya juga akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Arya mencontohkan BUMN strategis itu, antara lain Pertamina, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, dan beberapa bank.

(aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER