Corona, Transaksi Nontunai Masyarakat Minus 18,96 Persen

CNN Indonesia
Jumat, 19 Jun 2020 12:00 WIB
Nasabah bertransaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Mandiri, Jakarta, Selasa (19/5/2020). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sejak 4 Mei 2020 telah menyiapkan uang tunai Rp19,2 triliun untuk mengantisipasi kenaikan kebutuhan di bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp.
BI mencatat transaksi nontunai melalui mesin ATM, kartu debit, kartu kredit, hingga uang elektronik minus 18,96 persen per April di tengah corona. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi nontunai masyarakat turun secara bulanan dari minus 4,72 persen pada Maret 2020 menjadi minus 18,96 persen pada April 2020. Penurunan terjadi mulai dari transaksi di mesin ATM, kartu debit, kartu kredit, sampai uang elektronik.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut penurunan transaksi terjadi akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah penyebaran virus corona. Hal ini membuat aktivitas ekonomi masyarakat terganggu, sehingga menurunkan tingkat transaksi pembayaran melalui empat saluran tersebut. 

Kendati begitu, khusus untuk uang elektronik, Perry mengatakan sebenarnya ada peningkatan transaksi secara tahunan, yaitu pada April 2020 dibandingkan April 2019. Transaksi uang elektronik meningkat 64,48 persen. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain uang elektronik, masyarakat juga lebih mengandalkan transaksi pembayaran menggunakan digital banking. Hal ini membuat transaksi pada saluran tersebut meningkat 37,35 persen secara bulanan.

"Preferensi masyarakat terhadap instrumen dan mekanisme maupun cara transaksi ekonomi dan pembayaran melalui digital meningkat pesat," terang Perry saat konferensi pers virtual, Kamis (18/9).

Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat sejatinya masih ada di tengah pandemi virus corona atau covid-19. Begitu pula, dengan kebutuhan keuangan secara menyeluruh. 

"Ekonomi keuangan digital menjadi sumber utama di dalam mendukung pertumbuhan ekonomi ke depan," imbuh Perry.

Di sisi lain, bank sentral nasional mencatat peredaran uang kartal yang diedarkan menurun dari 6,3 persen pada Maret 2020 menjadi 6,06 persen pada April 2020.

Penurunan juga terindikasi karena minimnya aktivitas masyarakat di tengah PSBB.  "Maupun dampak penundaan cuti bersama Idulfitri," pungkasnya. 

[Gambas:Video CNN]



(uli/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER