Sri Mulyani Curhat Kerja WFH Lebih Berat

CNN Indonesia
Jumat, 19 Jun 2020 17:10 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (dari kiri), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Hoesen, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida, Anggota Dewan Komisioner OJK sekaligus Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo, dan Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK Fahri Hilmi menghitung mundur penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI)  2019. Jakarta. Senin (30/12/2019). CNN Indonesia/Andry Novelino
Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan bekerja dari rumah yang dilakoninya saat ini jauh lebih berat ketimbang bekerja dari kantor dalam kondisi normal.(CNN Indonesia/ Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan bekerja dari rumah (Work From Home/WFH) yang dilakoninya saat ini jauh lebih berat ketimbang bekerja dari kantor dalam kondisi normal. Sebab, jam kerja saat WFH jauh lebih banyak.

"Ada yang merasakan kerja di rumah jauh lebih berat. Nah, saya ini termasuk. Saya lebih banyak jam kerjanya, lebih dari jam kerja normal. Karena kalau WFH itu artinya 24 jam sehari, seminggu tidak ada bedanya antara home (rumah) dan work (kerja)," ujarnya dalam acara Town Hall Meeting 2020 secara virtual, Jumat (19/6).

Menurutnya, WFH menjadi lebih berat lantaran tidak ada jeda dari satu rapat virtual ke rapat lainnya. Padahal, ia dan jajarannya membutuhkan waktu untuk mempersiapkan bahan presentasi rapat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang anggap satu meeting ke meeting lain Anda tidak perlu traveling time (waktu perjalanan), cuma pindah dari satu Zoom ke another Zoom. Padahal kalau di Kemenkeu kami harus siapkan bahan karena apa yang kami bicarakan harus ada konsekuensi keuangan negara," imbuhnya.

Meski lebih berat, ia bilang jika pola WFH lebih efektif ketimbang harus hadir di kantor. Sebab, WFH memangkas waktu untuk perjalanan dari rumah ke kantor, maupun dari kantor ke tempat rapat.

Ani, sapaan akrabnya telah melakukan survei kepada para jajarannya terkait pola WFH. Hasil survei tersebut akan digunakan untuk masukan tata kelola dan pola kerja pegawai Kemenkeu ke depannya.

"51 persen menganggap lebih efektif, saya termasuk yang 51 persen karena saya tidak perlu stres untuk travelling atau untuk traffic (macet)," katanya.

Terlepas dari semua itu, ia berpesan kepada punggawanya dalam pola kerja apapun tidak boleh menurunkan kualitas pekerjaan mereka. Ia berharap jajaran Kemenkeu bisa bekerja secara fleksibel lantaran pandemi Covid-19 memaksa masyarakat termasuk pegawai Kemenkeu menyesuaikan menjalankan tugas dari rumah.

"Value (nilai) Kemenkeu tidak boleh turun atau compromise (dikompromikan) hanya karena kami melakukan WFH," ucapnya.

Kunci Menjaga Daya Tahan

Sebagai bendahara negara, Ani mengaku memiliki cara untuk menjaga daya tahan tubuhnya (endurance) selama Covid-19. Sebab, di satu sisi beban kerjanya bertambah, tapi di lain pihak tetap dituntut untuk memiliki daya tahan tubuh agar terbabas dari Covid-19.

Cara Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia menjaga staminanya di tengah Covid-19 ini tak jauh berbeda dengan masyarakat pada umumnya.

"Kadang-kadang saya mendengarkan lagu, mendengarkan orang mengaji, kadang-kadang saya olahraga, saya menyanyi, teriak-teriak sendiri. Jadi ya anda semuanya punya cara sendiri-sendiri untuk menyalurkan perasaan Anda," ucapnya.

Di tengah kesibukannya, ia mengaku masih meluangkan waktu untuk beristirahat. Sebab, ia membutuhkan lebih banyak energi untuk bekerja.

" Waktu tidur waktu saya, untuk istirahat, waktu saya untuk me-reset pikiran saya, itu tetap harus dilakukan," tukasnya.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER