Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengusulkan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) sebagai salah satu kanal penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Apalagi, hingga saat ini realisasi penyaluran KUR masih terbilang minim.
Dari total Rp190 triliun yang disiapkan pemerintah, Rp129 triliun di antaranya belum terserap. "KSP akan menjadi alternatif untuk penyaluran KUR. Kami terus usulkan supaya KUR ini bisa lewat KSP," tutur dia dalam diskusi virtual, Selasa (23/6).
Menurut Teten, rendahnya serapan KUR disebabkan oleh turunnya konsumsi masyarakat selama pandemi covid-19. Hal ini membuat UMKM ragu mengambil kredit baru karena khawatir justru akan menambah beban utang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu saya cek ke beberapa koperasi dan beberapa bank ketika mereka ditawarkan juga enggak mau ngambil. Ini yang saya khawatirkan," tuturnya.
Oleh karena itu, Kemenkop UKM fokus dalam penerapan digitalisasi dan mempermudah penyaluran KUR terhadap pelaku UMKM. Dengan digitalisasi, kementerian juga dapat mendorong KSP lebih transparan dalam menjalankan usahanya serta menjangkau banyak UMKM.
Melalui Lembaga Penyaluran Dana Bergulir (LPDB), lanjut Teten, kementeriannya juga melakukan restrukturisasi kepada 40 KSP yang dianggap layak. Hal ini untuk meringankan beban bayar para pelaku UKM melalui relaksasi selama satu tahun dan pembebasan bunga.
"Jadi, kami sudah koordinasi dengan Himbara (bank BUMN), OJK, dan BI supaya penyaluran KUR untuk UMKM bisa dipercepat. Sehingga mereka nanti dapat melanjutkan usahanya," pungkasnya.