
Belanja Aneh APBN, Trail untuk Revolusi Mental Sampai Pagar

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkap sering menemukan usulan anggaran dari kementerian/lembaga yang tak sesuai program. Usulan itu mulai dari pembelian motor trail sampai pembangunan pagar Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Pada pembelian motor trail, sambungnya, usulan anggaran tertulis bahwa kementerian/lembaga akan melaksanakan program revolusi mental. Namun, menurutnya, rencana belanja barang itu tak sesuai dengan program yang dimaksud.
"Ada program revolusi mental, kemudian saya kejar isinya apa? Belanja modal untuk beli motor trail. Mungkin bisa juga penjelasannya beli motor trail untuk pergi sampai ke kampung kampung. Nah, itu loh yang ingin kami hindari ke depan," kata Suharso, Selasa (23/6).
Lihat juga:Arti Resesi Ekonomi Bagi Indonesia |
Sementara untuk rencana pembuatan pagar Puskesmas, kataya, tertulis program yang hendak dijalankan kementerian/lembaga berupa penurunan tingkat gizi buruk alias stunting. Baginya, pengajuan belanja ini juga tidak tepat.
"Program stunting saya zoom-zoom dengan KRISNA sampai kemudian ada di kementerian apa itu? Ikut program stunting dan isinya itu memperbaiki pagar Puskesmas," ucapnya.
Suharso mengatakan semua temuannya ini berasal dari aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran alias KRISNA. Aplikasi tersebut berisi sistem perencanaan elektronik (e-planning) bagi seluruh kementerian/lembaga.
KRISNA merupakan hasil inisiasi Bappenas, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB). Aplikasi ini memungkinkan seluruh kementerian/lembaga untuk melampirkan seluruh program dalam Rencana Kerja (renja) yang hendak dikejar dalam satu tahun anggaran.
"Jadi pada prinsipnya itu (program kementerian di KRISNA) bisa dibuka sampai tingkat detail (program dan anggarannya)," pungkasnya.