Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mempercepat realisasi penyaluran insentif tenaga kesehatan di tengah pandemi covid-19.
Direktur Harmonisasi Pengaturan Penganggaran Kemenkeu Didik Kusnaini menyatakan pihaknya berharap realisasi penyaluran makin ekspansif mulai pekan depan.
Pasalnya selama periode Maret-April 2020 lalu, insentif yang tersalurkan kepada tenaga medis baru mencapai Rp22,3 miliar dari total pagu anggaran Rp3,7 triliun untuk 99.660 tenaga kesehatan yang terdaftar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan (penyaluran) minggu depan lebih cepat lagi," ujar Didik kepada CNNIndonesia.com, Jumat (27/6).
Menurut Didik, seharusnya penyaluran bisa lebih besar mengingat izin prinsip penyaluran insentif telah dikeluarkan Kementerian Keuangan sejak Maret 2020.
"Kalau target kan mestinya harus dari kemarin kemarin kan izin prinsip sudah keluar 24 Maret harusnya hari itu juga bisa dipercepat," ucapnya.
Namun ia memaklumi masih perlunya proses verifikasi data di Kementerian Keuangan agar insentif tepat sasaran. Kementerian Kesehatan, kata dia, melakukan pengumpulan data dari kepala dinas kabupaten/kota hingga provinsi untuk memastikan jumlah penerima sesuai dengan anggaran yang dialokasikan.
"Jadi ini kan masalah kehati-hatian saja, jadi supaya uang ini tepat sesuai dengan alokasi proses verifikasi itu yang lama," ungkap Didik.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, insentif kepada tenaga kesehatan sudah diberikan kepada 49 dokter spesialis, 41 dokter umum dan dokter gigi, 246 bidan dan perawat, serta 6.250 tenaga kesehatan lainnya. Pemberian insentif mencakup tenaga kesehatan yang tersebar di 39 pemerintah daerah.
Dengan adanya proses verifikasi data, terang Didik, ada kemungkinan jumlah tenaga kesehatan yang mendapat insentif dari pemerintah berkurang atau bertambah. Namun ia memastikan pagu anggaran tidak mengalami perubahan.
"(99.660 tenaga kesehatan) itu jumlahnya kan indikatif karena sekarang makin luas mungkin bertambah dan sebagainya, tapi pagunya tetap," pungkas Didik.
(hrf/sfr)