Airlangga Bocorkan Tambang Emas Modal RI Keluar dari Krisis

CNN Indonesia
Jumat, 26 Jun 2020 20:52 WIB
Menteri Perindustriam sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Menko Airlangga mengingatkan komoditas emas selalu dianggap sebagai aset aman di saat krisis sehingga harganya cenderung naik. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah memiliki aset berharga yaitu tambang emas sebagai modal untuk keluar dari krisis ekonomi.

Untuk itu, ia mengatakan pemerintah harus mengamankan BUMN strategis seperti PT Inalum (Persero) sebagai penghasil komoditas emas. Sebab, di setiap krisis harga emas perkasa sebab dianggap sebagai investasi aman (safe haven).

"Safe haven setiap krisis adalah emas. Tentu bagi Indonesia lesson learnt-nya adalah copper and gold (tembaga dan emas) tentunya ini yang harus dijaga sehingga harus lebih strategis mengamankan sektor-sektor seperti ini," katanya pada Jumat (26/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airlangga bilang selama vaksin virus corona belum ditemukan, pasar dagang masih akan dibayangi oleh ketidakpastian dan investor masih akan membidik safe haven.

Tak ayal, emas langganan diborong investor di kala perekonomian global bergejolak. Biasanya, investor mengalihkan asetnya dari instrumen berisiko tinggi seperti saham ke safe haven.

Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam sempat menyentuh posisi Rp963 ribu per gram pada Selasa (7/4) lalu. Padahal, di awal tahun, harganya masih di kisaran Rp700 ribu-an.

Modal lainnya yang dimiliki Indonesia agar dapat keluar dari krisis ekonomi, menurutnya, adalah hubungan baik multilateral dengan negara-negara terdekat seperti ASEAN.

[Gambas:Video CNN]

"(Indonesia) harus melihat negara-negara ASEAN sebagai kendaraan kedua Indonesia untuk recovery, satu adalah indonesia sendiri dan kedua adalah ASEAN," ucapnya.

Airlangga berharap dengan dilebarkannya gerbang dagang ke negara-negara terdekat maka RI dapat mendongkrak sisi permintaan yang kini tengah lesu. Selain itu, kerjasama khususnya di bidang kesehatan dinilainya akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

(wel/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER