Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajaran menteri untuk mempercepat belanja di kementerian/lembaga (k/l). Pasalnya, ia melihat anggaran k/l yang sudah dibelanjakan sejauh ini masih rendah di tengah penanganan virus corona.
"Saya perlu ingatkan belanja-belanja di kementerian, saya melihat laporan masih biasa-biasa saja," tutur Jokowi, dikutip Senin (29/6).
Ia meminta jajarannya untuk mengeluarkan menggelontorkan anggaran belanja agar memperbanyak uang beredar di masyarakat. Dengan cara itu, Jokowi berharap tingkat konsumsi masyarakat juga ikut naik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, belanja kementerian tolong dipercepat. Sekali lagi jangan anggap ini biasa saja," kata Jokowi.
Jokowi mencontohkan anggaran untuk penanganan virus corona di sektor kesehatan baru dicairkan 1,53 persen dari total anggaran yang disediakan, yakni Rp75 triliun. Ini artinya total dana yang digelontorkan baru sebesar Rp1,14 triliun.
"Uang beredar di masyarakat ke rem di situ semua. Segera itu dikeluarkan dengan penggunaan-penggunaan yang tepat sasaran, sehingga mendorong ekonomi," ujar Jokowi.
Selain itu, anggaran bantuan sosial (bansos) yang dicairkan juga belum menyentuh hingga 100 persen. Namun, jumlahnya terbilang sudah lumayan.
"Meskipun sudah lumayan, tapi baru lumayan. Ini (situasi) luar biasa, harusnya 100 persen (yang sudah cair)," keluh Jokowi.
Ia menyatakan masing-masing menteri bisa mengeluarkan peraturan menterinya jika ada hambatan dalam menggelontorkan belanja di kementerian/lembaga. Bahkan, Jokowi siap segera mengeluarkan peraturan presiden (perpres) bila diperlukan.
"Percepat kalau ada hambatan keluarkan peraturan menterinya agar cepat. Kalau perlu perpres saya keluarkan perpres nya," pungkasnya.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan mencatat anggaran yang sudah dibelanjakan hingga akhir Mei 2020 sebesar Rp843,9 triliun atau 32,3 persen dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 perubahan, yakni Rp2.613,8 triliun.
Dengan realisasi tersebut, belanja negara hingga akhir Mei turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar 1,4 persen.
Rinciannya, belanja Kementerian/Lembaga (K/L) telah terealisasi Rp270,4 triliun atau merosot 6,2 persen secara tahunan. Sementara, belanja non K/L naik 10,1 persen menjadi Rp267 triliun.
Selanjutnya, realisasi transfer ke daerah tercatat Rp306,6 triliun atau 40,2 persen dari alokasi. Secara tahunan, penyalurannya turun 5,7 persen.
Kemudian, khusus penyaluran dana desa melonjak 41,3 persen menjadi Rp28,9 triliun. Lonjakan terjadi karena pemerintah sedang menggenjot pemberian bantuan langsung tunai untuk meredam dampak pandemi corona.