Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki membeberkan dua faktor kunci agar pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dapat bertahan di tengah pandemi virus corona.
Pertama, pelaku UMKM terhubung dengan ekosistem digital atau memasarkan dagangannya di marketplace.
"Dalam pengalaman pandemi covid-19, pertama, UMKM yang bisa bertahan bahkan tumbuh adalah UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital, terhubung ke marketplace," ucap Teten pada Senin (29/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masyarakat mulai menghindari belanja langsung ke toko fisik untuk menghindari kerumunan. "Akhirnya penjualan online meningkat," lanjutnya.
Kedua, menurut Teten, pelaku usaha yang mampu beradaptasi dan berinovasi. Contohnya, para pelaku industri garmen yang mampu mengalihkan bisnisnya dari produksi pakaian menjadi produksi masker kain.
Kedua catatan tersebut, lanjutnya, merupakan modal utama pelaku UMKM. Untuk itu, ia menekankan pentingnya mengikuti perubahan perilaku konsumen akibat pandemi virus corona.
"Dua catatan ini penting, kami terus empowering (memberdayakan) karena ke depan perilaku konsuman akan berubah. E-commerce memprediksi belanja online akan jadi tren baru," terangnya.
ia menambahkan, persyaratan lainnya yang harus dipenuhi pelaku usaha selama transisi normal baru yaitu peningkatan standar kesehatan. Ia menyebut konsumen mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan sehingga mereka akan memilih menggunakan produk atau jasa dari pelaku usaha yang dapat menjamin kebersihan dan sterilisasi produk/jasa yang dipasarkan.
"Standar kesehatan akan menjadi prasyarat produk-produk UMKM. Orang sekarang harus merasa aman, apalagi makanan dan minuman. Harus terbebas dari covid, ini menjadi penting," katanya.