Rupiah Melorot ke Rp14.270 Jelang Rilis Inflasi Siang Ini

CNN Indonesia
Rabu, 01 Jul 2020 09:30 WIB
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.002 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Jakarta, 18 April 2019. Rupiah melesat 0,59 persen terhadap dolar AS dibandingkan Selasa (16/4) di angka Rp14.085 per dolar AS. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)
Rupiah melemah 0,04 persen ke posisi Rp14.270 per dolar AS pada perdagangan Rabu (1/7), menanti rilis inflasi oleh BPS siang nanti. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.270 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (1/7) pagi. Mata uang Garuda melemah tipis 0,04 persen dibandingkan perdagangan kemarin sore di level Rp14.265 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Hanya baht Thailand yang tercatat mengalami pelemahan 0,07 persen.

Yen Jepang menguat 0,10 persen, dolar Singapura menguat 0,04 persen, dolar Taiwan menguat 0,26 persen, won Korea Selatan menguat 0,33 persen, peso Filipina menguat 0,07 persen, rupee India menguat 0,14 persen, yuan China menguat 0,05, dan ringgit Malaysia menguat 0,14.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju terpantau berotot terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,07 persen, dolar Kanada menguat 0,10 persen dan franc Swiss menguat 0,07 persen. Hanya dolar Australia yang terlihat masih melemah 0,12 persen.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memprediksi pergerakan rupiah hari ini akan dipengaruhi rilis Badan Pusat Statistik (BPS) soal data inflasi Indonesia untuk Juni.

Jika inflasi menunjukkan angka yang lebih rendah di bawah 2 persen untuk year on year, yang mengindikasikan aktivitas ekonomi Indonesia melambat, hal ini bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah.

"Rupiah bisa kembali melemah, dengan potensi di kisaran Rp14.150 sampai Rp14.330," kata Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Kekhawatiran pelaku pasar atas melambatnya pemulihan ekonomi akibat masih tingginya kasus covid-19 yang bisa menekan pergerakan aset berisiko.

"Selain itu pengesahan UU keamanan HK berpotensi meningkatkan ketegangan antara AS dan Tiongkok yang juga akan memberikan sentimen negatif ke aset berisiko. Rupiah bisa tertekan dengan sentimen negatif tersebut," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER