Penyebaran Corona Masih Tinggi, Rupiah Keok ke Rp14.220

CNN Indonesia
Jumat, 26 Jun 2020 16:32 WIB
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.002 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Jakarta, 18 April 2019. Rupiah melesat 0,59 persen terhadap dolar AS dibandingkan Selasa (16/4) di angka Rp14.085 per dolar AS. (CNN Indonesia/ Hesti Rika)
Nilai tukar rupiah melemah 0,32 persen ke level Rp14.220 per dolar AS pada perdagangan Jumat (26/6) sore. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah bertengger di posisi Rp14.220 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat (26/6) sore. Posisi tersebut melemah 0,32 persen dibandingkan perdagangan Kamis (25/6) sore di level Rp14.175 per dolar AS.

Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.239 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi kemarin yakni Rp14.231 per dolar AS.

Pergerakan rupiah berbanding terbalik dengan mayoritas mata uang di kawasan Asia. Terpantau yen Jepang menguat 0,27 persen, dolar Singapura menguat 0,06 persen, dolar Taiwan menguat 0,24 persen, won Korea Selatan menguat 0,33 persen, peso Filipina menguat 0,33 persen, dan rupee India menguat 0,03 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju juga tercatat cukup berotot di hadapan dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,10 persen, dolar Australia menguat 0,01 persen dan franc Swiss menguat 0,14 persen. Hanya dolar Kanada yang terpantau masih mengalami pelemahan 0,09 persen.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah sore ini dipicu oleh kekhawatiran pasar atas masih tingginya angka persebaran virus corona. Di sisi lain Indonesia juga perekonomian Indonesia yang belum stabil akibat dampak pandemi membuat rupiah rentan dengan sentimen-sentimen eksternal.

"Rupanya kekhawatiran pasar terhadap kenaikan penyebaran virus covid mendorong pelaku pasar mencari dollar AS sebagai aset aman," ucap Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Sinyal penguatan dolar juga terlihat dari tingkat imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun yang hari ini melemah ke kisaran 0,67 persen atau turun 2,6 persen. "Ini menunjukkan demand terhadap obligasi AS meningkat," tuturnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER