Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan perkasa pada perdagangan Kamis, (2/7). Penguatan indeks saham ditopang oleh tren hijau bursa global.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memproyeksi kinerja indeks saham didorong oleh penguatan bursa global. Namun, penguatan bersifat terbatas akibat rilis data inflasi di bawah ekspektasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi sebesar 0,18 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Juni 2020. Inflasi Mei 2020 lebih rendah 0,55 persen dibanding inflasi Juni tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, inflasi secara tahun berjalan (year-to-date/ytd) sebesar 1,09 persen. Sedangkan secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai 1,96 persen pada bulan lalu.
"IHSG diprediksi menguat, potensi penguatan seiring menguatnya bursa global didorong oleh optimisme pemulihan ekonomi," katanya.
Ia memperkirakan indeks saham bergerak di rentang support 4.866-4.890 dan resistance 4.933-4.952.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan indeks berpotensi keluar dari rentang konsolidasi pasca rilis data tingkat inflasi yang menunjukkan kondisi perekonomian nasional dalam keadaan stabil.
"Pergerakan IHSG masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar, namun peluang IHSG keluar dari rentang konsolidasi masih terbuka lebar," ucapnya.
Ia memprediksi IHSG melaju di rentang 4.789-4.971.
Di sisi lain, saham-saham utama Wall Street ditutup bervariasi. Indeks Dow Jones melemah 0,30 persen ke level 25.739, S&P 500 naik 0,50 persen ke level 3.115, dan Nasdaq Composite hijau 0,95 persen menjadi 10.154.