BEI Diskon 50 Persen Biaya IPO di Tengah Corona

CNN Indonesia
Rabu, 01 Jul 2020 20:16 WIB
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/5/2020). IHSG ditutup melemah 2,7 poin atau 0,06 persen di level 4.545,95. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
BEI memberikan diskon biaya pencatatan awal saham (ILF) sebesar 50 persen kepada calon emiten sebagai bentuk stimulus ekonomi saat pandemi. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merealisasikan pemberian diskon biaya pencatatan awal saham (Initial Listing Fee/ILF) sebesar 50 persen di tengah pandemi virus corona (covid-19). Potongan biaya itu diberikan kepada calon perusahaan terbuka atau emiten di pasar modal.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan bursa memberikan diskon ILF kepada PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk (EPAC) yang tercatat pada hari ini, Rabu (1/6).

"Perseroan merupakan perusahaan tercatat pertama yang memperoleh stimulus BEI berupa pemotongan ILF sebesar 50 persen," ujarnya kepada media, Rabu (1/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diskon yang diberikan dalam rangka stimulus di tengah tekanan pandemi virus corona atau covid-19 dan berlaku mulai 18 Juni sampai 17 Desember 2020. Nyoman berharap stimulus tersebut dapat dimanfaatkan untuk membantu perusahaan di era pandemi saat ini.

"Hal ini bertujuan agar pasar tetap optimis dengan stabilitas pertumbuhan pasar modal dan sektor keuangan nasional ke depannya," ujarnya.

Megalestari Epack Sentosaraya melepas 250 juta atau setara 7,57 persen modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO. Emiten yang bergerak di sektor consumer goods ini mematok harga pencatatan saham di level Rp110 per saham.

Nyoman menambahkan terdapat 22 perusahaan dalam pipeline (daftar) IPO yang dikantongi BEI. Seluruh calon emiten berasal dari berbagai sektor. Detailnya, 8 perusahaan berasal dari sektor perdagangan, jasa, dan investasi serta 5 perusahaan dari sektor properti, real estat, dan konstruksi.

[Gambas:Video CNN]

Kemudian, 3 perusahaan dari sektor agrikultur dan 6 perusahaan lainnya bergerak pada sektor industri dasar consumer goods, infrastruktur, dan keuangan.

"Selain itu, saat ini terdapat 33 penerbit yang akan menerbitkan 42 emisi obligasi atau sukuk yang berada dalam pipeline BEI," ucapnya.

(ulf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER