Bagi nasabah kartu kredit pemula perlu memperhatikan cara menggunakan kartu kredit agar benar-benar dimanfaatkan dengan baik, tanpa menimbulkan kerugian di masa mendatang.
Layanan kartu kredit dari bank memang memudahkan para nasabah untuk bertransaksi, apalagi ketika membutuhkan sejumlah uang dalam situasi mendesak.
Oleh sebab itu, bank hadir meminjamkan sejumlah uang kepada nasabah dengan cara kerja seperti pembayaran dilakukan di muka oleh pihak bank.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak jarang beberapa orang terlena dengan kemudahan yang diberikan kartu kredit. Karena menganggap remeh, akhirnya menjalani gaya hidup besar pasak daripada tiang. Padahal utang kartu kredit menumpuk bahkan melampaui limit, ada risiko yang bisa dihadapi debitur.
Antara lain, kena denda apabila terlambat bayar tagihan. Apabila tak melunasi hingga jatuh tempo, bisa dikejar-kejar debt collector. Bahkan yang paling riskan, debitur bakal kena blacklist atau berurusan dengan hukum. Yang dampaknya tidak dapat mengakses kredit apa pun di kemudian hari karena catatan riwayat kredit yang buruk.
Oleh karena itu, berikut siasat pintar menggunakan kartu kredit yang dapat dijadikan referensi, khususnya bagi debitur pemula.
![]() |
Pilihlah jenis kartu kredit yang paling mendekati kebutuhan nasabah. Selain dari range bunga tagihan bulanannya, perhatikan juga beberapa bonus manfaat yang dapat didapatkan.
Misalnya bagi nasabah yang menjadi ibu rumah tangga, maka pilihlah kartu kredit yang sering memberikan promo atau cashback di supermarket kebutuhan bahan pokok.
Atau jika nasabah suka jalan-jalan maka pilih kartu kredit yang memberikan banyak promo naik pesawat dan diskon menginap di hotel.
Gunakanlah kartu kredit sesuai dengan kebutuhan. Jangan selalu 'ngepasin' dengan limit yang diberikan oleh bank. Nasabah harus memiliki mindset yang bagus untuk mengfungsikan kartu kredit sesuai dengan kebutuhan mendesaknya, bukan untuk foya-foya.
Lebih baik lagi, gunakan kartu kredit hanya saat kebutuhan mendesak saja, seperti keluarga yang sakit atau musibah yang tidak terduga.
![]() |
Nasabah harus pintar memilah-milah barang mana yang ingin dibeli. Hindari mindset membeli barang-barang dengan harga tak terjangkau, dan mengandalkan kartu kredit.
Jadi jika nasabah tak mampu membelinya secara tunai dalam kehidupan sehari-hari, itu artinya barang tersebut memang belum saatnya dibeli. Sehingga, manfaatkanlah kartu kredit sebagai alat pembayaran untuk barang kebutuhan yang sudah dianggarkan dengan baik sebelumnya.
Seperti membeli laptop, jika nasabah merasa mampu membeli sebuah laptop setara dengan gajinya atau lebih, dan laptop dapat menunjang kinerja sehari-hari, maka kebutuhan kredit barang elektronik tersebut dapat diperhitungkan.
Usahakan untuk membayar tagihan kartu kredit sebelum jatuh tempo, agar tidak terkena biaya tambahan atau denda.
Selain itu, jangan lupa untuk memeriksa jumlah tagihan yang harus dibayar. Periksa dan pastikan setiap transaksi yang tertera adalah transaksi yang benar-benar dilakukan sendiri, hal ini untuk menghindari penyalahgunaan kartu kredit nasabah.
Selain itu, tagihan yang dibayarkan secara tidak tepat waktu, akan memberikan catatan sendiri bagi Bank. Malah bisa-bisa limit kredit nasabah tidak akan naik atau bahkan diturunkan.
![]() |
Nasabah harus jeli untuk tidak meminjamkan kartu kredit kepada teman atau orang dekat sekalipun, sebaiknya lakukan transaksi dengan pengawasan diri sendiri.
Pasalnya, penggunaan oleh orang lain dikhawatirkan membuat tagihan membengkak tanpa sepengetahuanmu, tentu hal tersebut sangat merugikan, bukan?
Biasanya seorang pekerja akan sering menjajal berbagai macam layanan bank berbeda sehingga mulai membuka akun rekening di sejumlah bank. Niat awalnya baik, untuk mengatur manajemen keuangan sesuai porsinya.
Ada rekening bank untuk menabung, uang darurat ataupun kegunaan kebutuhan sehari-hari. Namun ada kalanya tergiur dengan fasilitas kartu kredit, sehingga kembali memutuskan membuka kartu kredit lebih dari satu bank.
Dalam hal ini, akan lebih baik jika nasabah membatasi kepemilikan kartu kredit satu saja. Atau boleh memiliki kartu kredit pada dua akun bank berbeda. Hal ini perlu dijadikan pengingat agar tidak memiliki budaya hidup yang konsumtif serta menghindari kebiasaan diri untuk berutang.
![]() |
Kartu kredit sangat berbeda dengan kartu debit yang selalu bisa digunakan untuk menarik sejumlah uang di ATM. Meskipun kartu kredit dapat melakukan aktivitas serupa, namun nasabah harus menghindarinya.
Pasalnya setiap penarikan akan dibebankan biaya penarikan yang jumlahnya rata-rata sebesar 4 persen atau minimal Rp50 ribu, dan tentu saja hal itu merugikan nasabah secara finansial.
Itulah tips pintar menggunakan kartu kredit khususnya bagi pemula agar penggunaannya tak sembarangan. Tentu saja Anda tidak ingin kan, penghasilan habis untuk membayar bunga utang pada kartu kredit untuk hal-hal yang konsumtif.
(khr/fef)