KB Kookmin Bank berkomitmen untuk meningkatkan porsi kepemilikan saham PT Bank Bukopin Tbk hingga 67 persen. Saat ini, bank asal Korea Selatan itu tercatat sebagai pemegang saham terbesar kedua Bank Bukopin dengan kepemilikan saham 22 persen.
Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A. Purwantono mengatakan rencana peningkatan porsi saham KB Kookmin Bank bakal direalisasikan setelah Penawaran Umum Terbatas (PUT) V dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) selesai pada Juli mendatang.
KB Kookmin Bank sendiri merupakan pembeli siaga jika pemegang saham lain tidak melaksanakan haknya dalam right issue tersebut. Perusahaan juga dipastikan menjadi pemegang saham pengendali (PSP).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini dibereskan semua. Dia (KB Kookmin Bank) harus menjadi lebih dari 51 persen bahkan 67 persen. Tahun ini dikomitmenkan tetapi jadi PSP sudah selesai dari PUT V ini," ujar Rivan dalam konferensi pers di kawasan SCBD, Jakarta Pusat, Kamis (2/7).
Rencananya Bank Bukopin akan meraih dana sebesar Rp838,937 miliar dari penerbitan 4,66 Milar saham kelas B atau 40 persen dari jumlah saham beredar dengan nilai nominal Rp100 per saham. Adapun harga pelaksanaan ditetapkan sebesar Rp180 per saham.
Sejauh ini pemegang saham utama Bukopin, yakni KB Kookmin Co. dan PT Bosowa Corporindo, telah berkomitmen melaksanakan hak pembelian sahamnya.
KB Kookmin Bank akan melaksanakan pembelian sebanyak 1.025.200.000 saham, sedangkan Bosowa akan melaksanakan sebanyak 1.090.394.452 saham.
Pemegang saham lain yang tidak melaksanakan haknya akan mengalami dilusi kepemilikan maksimal sebesar 28,57 persen.
Meski demikian, lanjut Rivan, manajemen Bank Bukopin telah membuat setidaknya 11 skenario (exercise) dalam HMETD.
Jika seluruh pemegang saham yakni pemerintah, Bosowa, Kookmin dan masyarakat melaksanakan haknya, KB Kookmin akan memegang saham seri B Bank Bukopin sebesar 22 persen atau tak bertambah dari sebelumnya.
Sementara, Bosowa akan memegang saham seri B Bank Bukopin sebanyak 23,36 persen dari sebelumnya 23,34 persen dan kepemilikan masyarakat akan naik menjadi 40,49 persen dari sebelum PUT V sejumlah 40,47 persen.
Namun, jika hanya pemegang saham utama yang melaksanakan HMETD miliknya masing-masing, maka kepemilikan KB Kookmin Bank menjadi 37,6 persen dan kepemilikan Bosowa menjadi 23,36 persen. Sedangkan, kepemilikan masyarakat terdilusi jadi 28,9 persen.
"Misalkan ada juga, di-exercise, nggak ada yang ngambil, yang ngambil (memenuhi kewajibannya), Kookmin akan bertambah sahamnya jadi 44,2 persen," ucap Rivan.
Dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini rencananya akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan. Sesuai dengan Rencana Bisnis yang telah disampaikan ke OJK, pengembangan bisnis hingga 2022 akan fokus pada segmen bisnis retail, yang terdiri dari segmen Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM) serta individual atau segmen konsumer.
"Kami harapkan dengan adanya ini potensi ke depan akan sangat bagus, 57 persen portofolio kami adalah UMKM. Ini yang diharapkan pasti akan dikembangkan Kookmin," pungkas Rivan.