PT Barata Indonesia (Persero) melakukan ekspor komponen pembangkit listrik ke tiga negara, yaitu Armenia, Bahrain, dan Jerman, dalam kurun waktu tiga bulan. Total ekspor komponen pembangkit listrik oleh pabrik komponen turbin Barata Indonesia sepanjang tiga bulan terakhir mencapai sekitar Rp133 miliar.
Direktur Utama Barata Indonesia Fajar Harry Sampurno mengatakan ekspor tersebut menjadi tren positif bagi industri manufaktur Indonesia. Pasalnya, saat ini industri berada di tengah ketidakpastian ekonomi dunia yang menyebabkan permintaan produk-produk manufaktur dalam negeri menurun.
Namun, Barata masih mendapat kepercayaan untuk berpartisipasi dalam proyek pembangkitan di berbagai negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barata mengekspor komponen pembangkit listrikm yakni LP Outer Casing and Condenser untuk Steam Turbine pada Herne 6 (1x600) MW Combined-Cycle Power Plant (CCPP) di Jerman.
"Di tengah kondisi yang serba tidak pasti ini, kami masih bisa dengan rutin melakukan ekspor untuk komponen pembangkit listrik maupun komponen kereta api," katanya dikutip dari Antara, Senin (6/7).
Fajar berharap ekspor yang mereka lakukan terus meningkat hingga akhir tahun. Salah satunya dengan terus dilakukannya ekspor dari divisi lain, yakni Divisi Foundry (pengecoran) lewat produk dari komponen kereta api.
Ekspor kali ini sekaligus menambah daftar pasar global Barata Indonesia. Sepanjang 2020, perseroan telah melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Jepang, Pakistan, Armenia, dan Bahrain.
Dua set komponen pembangkit listrik tersebut akan digunakan pada proyek Herne 6 (1x600) MW Combined-Cycle Power Plant. Pembangkit Listrik tersebut memiliki kapasitas dari 600 MW dengan output uap 400 MW yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik untuk wilayah Rhine-Ruhr di Jerman.
Sebelumnya, Barata Indonesia juga telah melakukan ekspor condenser & LP outer casing ke berbagai negara seperti Brasil, Argentina dan Pakistan. Sementara dalam beberapa bulan ke depan, perusahaan pelat merah itu juga akan melakukan ekspor komponen turbin ke Australia, Korea Selatan, Brazil, Irak, dan Jepang.