IPC Targetkan Terminal Kijing Rampung Kuartal IV 2020

CNN Indonesia
Selasa, 07 Jul 2020 08:45 WIB
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (25/6/2019).  Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2019 mengalami surplus sebesar 210 juta dolar AS dengan nilai ekspor mencapai 14,74 miliar dolar AS, sementara nilai impor mencapai 14,53 miliar dolar AS. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.
IPC menargetkan pembangunan Terminal Kijing di Kalimantan Barat rampung pada kuartal IV 2020 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC menargetkan pembangunan Terminal Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat rampung pada kuartal IV 2020 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Direktur Utama IPC Arif Suhartono menjelaskan hingga semester pertama 2020, pembangunan Terminal Kijing sudah mencapai lebih dari 55 persen.

"Pekerjaan itu meliputi pembangunan dermaga, trestle (jalan penghubung antara area darat dan terminal), pengerasan tanah area darat, pembangunan gedung kantor, serta bangunan pendukung lainnya di pelabuhan," katanya dikutip dari Antara, Senin (6/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga semester pertama 2020, pembangunan Terminal Kijing sudah menyerap dana investasi sebesar Rp2,37 triliun. Sementara, biaya pembangunan Terminal Kijing tahap pertama dianggarkan sebesar sebesar Rp5 triliun.

"Dana tersebut digunakan antara lain untuk pengadaan tanah, pembangunan fisik terminal, dan biaya kegiatan pembangunan fasilitas pendukung lainnya," jelasnya.

Arif berharap pembangunan tahap pertama selesai sesuai rencana dan bisa mulai diujicobakan pada kuartal keempat tahun ini.

Terminal Kijing merupakan pengembangan dari Pelabuhan Pontianak, yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Terminal Kijing diproyeksikan menjadi kawasan pelabuhan terbesar di Kalimantan, dan akan menjadi salah satu pelabuhan hub di Indonesia.

Luas kawasan pelabuhan ini mencapai 200 hektare, meliputi area terminal di sisi laut, trestle sepanjang 3,5 kilometer, serta area kantor dan sarana pendukung pelabuhan lainnya di sisi darat.

Sebagai pelabuhan hub, Terminal Kijing dirancang untuk mampu melayani kapal kontainer ukuran besar dengan kapasitas di atas 10 ribu TEUs. Terminal peti kemasnya sendiri dibangun dengan kapasitas 2 juta TEUs per tahun.

Nantinya, Terminal Kijing akan terintegrasi dengan kawasan ekonomi khusus (KEK), yang diharapkan akan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi khususnya di Kalimantan Barat.

[Gambas:Video CNN]



(age/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER