Kepala BKPM Buka Dampak Buruk Ekonomi RI Bergantung ke China

CNN Indonesia
Senin, 13 Jul 2020 13:28 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas tentang Percepatan Kemudahan Berusaha, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (21/11) siang. (Setkab.go.id/Jay)
BKPM meminta pemerintah mengevaluasi ketergantungan ekonomi terhadap China. (Setkab.go.id/Jay).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyoroti tingginya ketergantungan perekonomian Indonesia terhadap China, termasuk dalam hal investasi. 

Ia berharap ketergantungan tersebut segera dievaluasi. Pasalnya, ketergantungan tersebut berdampak buruk pada Indonesia.

Ketergantungan tersebut membuat ekonomi Indonesia rapuh. Ketika China lesu, ekonomi dalam negeri ikut melambat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami lihat kalau di China pertumbuhan ekonominya turun 1 persen itu berdampak 0,3 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucap Bahlil dalam webinar yang digelar INDEF, Senin (13/7).

Di sisi lain, tingginya investasi China ke Indonesia juga mempengaruhi realisasi investasi di kuartal pertama 2020.

BKPM mencatat total realisasi investasi pada Januari-Maret lalu mencapai Rp210 triliun. Dari total investasi itu, Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp98 triliun (46,5 persen) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp112,7 triliun (53,5 persen).

"Kenapa PMA lebih sedikit dari PMDN? Kita tahu bahwa kuartal pertama konsolidasi perusahaan PMA baru kerja. Kedua untuk pengiriman barang China belum mengizinkan sehingga realisasinya lambat," tuturnya.

[Gambas:Video CNN]

Bahlil berpandangan pandemi Covid-19 perlu mendorong pemerintah untuk menciptakan strategi serta mengevaluasi diri agar tak terlalu ketergantungan dengan Negeri Tirai Bambu.

"Saya tidak tahu awal mulanya kenapa kita ketergantungan seperti ini. Covid ini juga membawa berkah supaya kita mengevaluasi diri bahwa sebaik-baiknya sebuah negara tidak boleh tergantung juga pada negara lain," imbuh Bahlil.

Bahlil menambahkan selain mengevaluasi ketergantungan terhadap China, Indonesia juga perlu menjaga hubungan baik dengan negara lain seperti Amerika Serikat (AS) dan Jepang.

"Posisi Indonesia cenderung bergantung ke China. Tetapi mempertahankan hubungan baik dengan Amerika Serikat dan Jepang juga penting," tandasnya.

(hrf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER