Ekonomi China Mulai Pulih, Deflasi Pabrik Membaik pada Juni

CNN Indonesia
Kamis, 09 Jul 2020 13:43 WIB
Workers wearing protective facemasks as a preventive measure against the COVID-19 coranavirus, sew shoe parts at the Zhejiang Xuda Shoes Co. factory in Wenzhou on February 27, 2020. - Foreign firms in virus-hit China are expecting large drops in revenue, especially for the first half of the year, with some planning to lower their business targets, said trade associations on February 27. (Photo by NOEL CELIS / AFP)
Indeks Harga Produsen (PPI) China turun 3 persen pada Juni lalu, di atas bulan sebelumnya yang minus 3,7 persen. Ilustrasi. (NOEL CELIS / AFP).
Jakarta, CNN Indonesia --

Deflasi pabrik China membaik pada Juni 2020. Kondisi itu terjadi mengingat aktivitas perekonomian Negeri Tirai Bambu mulai bangkit setelah dihantam pandemi virus corona.

Dilansir dari AFP, Kamis (9/7), Biro Statistik Nasional China (NBS) mencatat Indeks Harga Produsen (PPI) pada bulan lalu turun 3 persen. Angka itu di atas bulan sebelumnya yang sempat minus 3,7 persen karena wabah corona.

Analis Statistik Senior NBS Dong Lijuan mengungkapkan PPI mulai bangkit seiring harga komoditas yang mulai pulih di pasar internasional. Kondisi permintaan industri manufaktur dan permintaan pasar memang mulai menanjak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, indeks harga konsumen (IHK) pada bulan lalu tercatat 2,5 persen atau meningkat 0,1 poin persentase dari Mei. Salah satu pemicunya adalah harga daging babi yang meningkat 81,6 persen secara tahunan. Kenaikan harga daging babi tak lepas dari perlambatan aktivitas rumah jagal babi, pembatasan untuk mencegah epidemi dan penurunan impor.

Ekonom Capital Economist untuk China Martin Rasmussen menilai perlambatan deflasi pabrik menandakan permintaan industri perlahan bangkit pada kuartal II 2020.

Sebagai pengingat pada kuartal I lalu, ekonomi China kontraksi setelah pandemi covid-19 membatasi aktivitas warga.

Sementara itu, negara dengan perekonomian kedua terbesar dunia ini masih menghadapi tantangan dari pelemahan permintaan global. Sejumlah negara di dunia masih berupaya menghentikan penyebaran virus corona dengan mengurangi aktivitas warga di luar rumah.

[Gambas:Video CNN]

(sfr/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER