Analis menilai penjualan saham PT Bank Central Asia (Persero) Tbk atau BCA oleh anggora dewan direksi tak akan berdampak signifikan terhadap nilai saham perusahaan.
Sebelumnya, saham berkode emiten BBCA itu sempat terkoreksi sebesar 1,4 persen ke level 30.700 pada perdagangan Senin (13/7) siang, usai lima direktur kompak menjual saham pribadinya pada pekan lalu.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai penjualan saham oleh Jahja Setiaatmadja dan kawan-kawan terbilang kecil yaitu sekitar Rp20 miliar. Nilai itu tak sebanding dengan kapitalisasi emiten (market cap) sebesar Rp761,2 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Size (ukuran) jualnya kan kecil Rp20 miliaran, kalau menurut saya mereka jual saham bukan karena ada masalah internal," ucapnya kepada CNNIndonesia.com.
Katanya, untuk perusahaan sebesar BCA, fatal akibatnya jika jajaran direksi menggunakan informasi dalam (insider information) untuk kepentingan pribadinya. Lebih aneh lagi kalau dilakukan secara berbarengan.
Lebih lanjut, Hans tak yakin jika petinggi BBCA mau menjual saham yang jumlahnya tak seberapa dan merusak harga pasar saham yang jauh lebih baik dibandingkan saham perbankan lainnya.
"Kalau direksi dan komisaris menggunakan informasi dalam untuk penjualan, rasanya mereka enggak berani karena aturannya berat," jelas Hans.
Hans menyebut bisa saja alasan dilepasnya saham akibat kekhawatiran terhadap pandemi virus corona. Hal itu wajar mengingat angka infeksi global dan dalam negeri masih terus naik setiap harinya.
Sepaham, Head of Research PT Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan tak ada yang aneh dari penjualan para direksi emiten berlogo bunga biru tersebut. Ia menilai dijualnya sebagian saham dikarenakan para direksi sedang mengambil untung.
Katanya, harga BBCA saat ini sudah lumayan jika dibandingkan dengan Maret-April lalu yang sempat melorot ke posisi Rp20 ribuan. Suria menyebut para petinggi BCA telah beli banyak saat harga sedang diskon dan sekarang mereka telah dapat panen untung.
"Itu kan hal yang biasa, dilihat dari kepemilikannya masih jauh," pungkasnya.