Pandemi Covid-19 tak menghalangi Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Medan untuk melaksanakan berbagai aktivitas pelayanan untuk masyarakat. Salah satunya, dengan menggelar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tanggap Covid-19 untuk Kejuruan Cookery dan Bakery pada Kamis (9/7).
Dalam pembukaan pelatihan, Kepala BBPLK Medan Muhammad Ali menjelaskan bahwa PBK Tanggap Covid-19 memiliki dua tujuan. Pertama, meningkatkan kompetensi para pekerja hotel atau restoran yang dirumahkan, dan kedua, membantu meringankan beban masyarakat terdampak dengan mendapatkan distribusi makanan dari hasil pelatihan tersebut.
"Peserta pelatihan merupakan para pekerja industri pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19. Pelatihan ini tidak hanya ditujukan untuk memberikan manfaat bagi peserta latih, tetapi juga untuk masyarakat terdampak pandemi," kata Ali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memaparkan bahwa pemilihan peserta pelatihan dari sektor pariwisata juga sebagai salah satu strategi BBPLK Medan dalam persiapan kebangkitan pariwisata Indonesia pasca pandemi. Ali meyakini hal itu akan terjadi tak lama lagi.
Pelatihan Tanggap Covid-19 terdiri dari 8 paket selama 10 hari kerja. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, Ali menegaskan bahwa para peserta pelatihan diwajibkan untuk mengikuti standar protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
"Produk hasil pelatihan berupa makanan utama dan berbagai olahan roti/kue akan disalurkan ke pondok pesantren, panti asuhan, serta masyarakat umum di wilayah Kota Medan dan sekitarnya," kata Ali.
Alam Priyatna, peserta pelatihan asal Hotel Graha Kardopa, merasa PBK ini memberi manfaat besar. Selain sebagai sarana mengisi kegiatan, peserta juga dapat meningkatkan kompetensi di bidang cookery maupun bakery dengan dukungan peralatan yang sangat modern.
"Terima kasih kepada Menteri Ketenagakerjaan diadakannya program Pelatihan Tanggap Covid-19 ini," katanya.
(rea)