Bank Sentral Jepang Proyeksi Laju Ekonomi Minus 4,7 Persen

CNN Indonesia
Kamis, 16 Jul 2020 05:34 WIB
A station passageway is crowded with commuters wearing face mask during a rush hour Tuesday, May 26, 2020, in Tokyo.  Japanese Prime Minister Shinzo Abe lifted a coronavirus state of emergency in Tokyo and four other remaining prefectures on Monday, May 25, ending the declaration that began nearly eight weeks ago.(AP Photo/Eugene Hoshiko)
Bank of Japan memproyeksikan ekonomi negara tersebut akan kontraksi 4,7 persen tahun ini hingga Maret 2021.(AP/Eugene Hoshiko).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank of Japan (BoJ) memproyeksikan ekonomi negara tersebut akan kontraksi 4,7 persen tahun ini hingga Maret 2021 karena pandemi virus corona.

Bank sentral Jepang itu melihat ada potensi pemulihan pada tahun berikutnya. Namun, mereka masih melihat ada ketidakpastian dalam perekonomian.

Dikutip dari AFP, Rabu (15/7), Bank of Japan tetap berharap ekonomi dapat pulih di masa depan. Namun, mereka tak memungkiri kemungkinan gelombang virus di masa depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi tersebut yang membuat perhitungan semakin sulit.

"Ekonomi Jepang kemungkinan akan membaik secara bertahap dari paruh kedua tahun ini dengan kegiatan ekonomi dimulai lagi. Namun, langkah ini diharapkan hanya moderat sementara dampak virus corona baru tetap di seluruh dunia," kata BoJ dalam sebuah pernyataan.

Bank sentral memperkirakan ekonomi global akan terus pulih. Mereka memproyeksikan PDB Jepang akan tumbuh 3,3 persen pada tahun ini hingga Maret 2022.

Para pejabat juga melihat harga konsumsi utama Jepang turun 0,5 persen hingga Maret. Angka ini jauh di bawah target inflasi 2 persen untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

Bank sentral mengatakan akan mempertahankan program pelonggaran moneter besar-besaran. Mereka akan meninggalkan suku bunga jangka pendek pada minus 0,1 persen sambil mempertahankan suku bunga jangka panjang di sekitar nol persen.

[Gambas:Video CNN]

(age/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER