Daya Beli Buruh Bangunan dan ART Tergerus pada Juni 2020

CNN Indonesia
Rabu, 15 Jul 2020 18:06 WIB
Pekerja konstruksi saat istirahat makan siang di trotoar kawasan Setiabudi. Jakarta, Kamis, 5 Juli 2018. Menurut Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin, berdasarkan data akhir tahun lalu, baru 720 ribu tenaga kerja konstruksi yang bersertifikat. Sedangkan jumlah tenaga kerja konstruksi saat ini mencapai 8,1 juta.
BPS mencatat tingkat upah riil buruh bangunan hingga asisten rumah tangga menurun dan membuat daya beli melemah pada Juni 2020. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat upah riil buruh bangunan, tukang potong rambut wanita, dan asisten rumah tangga (ART) menurun pada Juni 2020. Ini menandakan daya beli mereka melemah dari sebelumnya. 

Kepala BPS Suhariyanto mencatat upah riil yang menggambarkan daya beli buruh bangunan turun 0,12 persen dari Rp85.519 menjadi Rp85.415 per hari pada Juni 2020.

Sementara upah nominal yang merupakan besaran uang yang diterima buruh bangunan hanya naik 0,06 persen dari Rp89.684 menjadi Rp89.737 per hari pada bulan lalu. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seperti diketahui sektor konstruksi agak terganggu dengan adanya covid ini, sehingga upah buruh bangunan Rp89.737 per hari pada Juni 2020 perkembangannya flat dan ada inflasi 0,18 persen, sehingga upah riil minus 0,12 persen," kata Suhariyanto saat konferensi pers virtual, Rabu (15/7). 

Begitu pula dengan daya beli tukang potong rambut wanita yang turun 0,18 persen dari Rp27.282 menjadi Rp27.232 per kepala. Hal ini terjadi karena upah nominal stagnan di Rp28.610 per kepala. 

Upah nominal yang stagnan juga terjadi pada asisten rumah tangga, yaitu tetap di Rp419.822 per bulan. Hal ini membuat daya beli mereka berkurang 0,18 persen dari Rp400.327 menjadi Rp399.603 per bulan setelah dikurangi inflasi atau kenaikan harga kebutuhan sehari-hari sekitar 0,18 persen pada Juni 2020. 

Berbanding terbalik, daya beli buruh tani justru tengah meningkat 0,11 persen dari Rp52.321 menjadi Rp52.379 per hari. Hal ini terjadi karena upah nominal yang diterima meningkat 0,19 persen dari Rp55.396 menjadi Rp55.503 per hari. 

"Upah nominal buruh tani hanya naik tipis 0,19 persen, tapi untuk di pedesaan, indeks konsumsi rumah tangga pada bulan lalu mengalami deflasi 0,08 persen, sehingga secara riil upah buruh tani masih meningkat 0,11 persen," jelasnya. 

Sementara inflasi nasional sebesar 0,18 persen secara bulanan pada Juni 2020. Sedangkan inflasi tahun berjalan sebesar 1,09 persen dan secara tahunan 1,96 persen. 

Inflasi tertinggi berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau 0,47 persen dengan andil 0,12 persen. Inflasi terjadi karena kenaikan harga ayam daging ras sebesar 0,04 persen. 

[Gambas:Video CNN]



(uli/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER