Bank BUMN menyiapkan kredit bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) untuk memenuhi kebutuhan modal ekspor mereka ke Amerika Serikat (AS). Fasilitas serupa juga disediakan untuk diaspora khususnya di negara bagian New York dan Chicago.
Kepala Perwakilan BI New York Dwityapoetra Soeyasa Besar menyebut, khusus untuk diaspora, fasilitas kredit disalurkan melalui bank yang telah memiliki cabang usaha di AS seperti BNI dan BRI.
"Kalau misal nanti perlu fasilitas bantuan di New York, ada BI, BRI, dan BNI. Bisa kalau mau ada trade finance (modal dagang) bisa lewat sini," ucapnya lewat video conference, Jumat (17/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan untuk mendapatkan fasilitas pendanaan itu, usaha diaspora harus memenuhi syarat; tercatat sebagai badan usaha dan bukan perorangan.
Selain pendanaan, pelaku UKM di dalam negeri juga dapat meminta bantuan berupa pendampingan untuk menembus pasar Paman Sam. Namun, ia tak merinci berapa besar pinjaman yang disediakan.
Pada kesempatan sama, Kepala Indonesia Trade Promotion Centre (ITPC) Chicago Billy Anugrah menyatakan pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perbankan negara untuk kebutuhan crowd funding.
Ke depannya, pendanaan ke perbankan tidak hanya untuk modal awal usaha namun juga bisa diperuntukkan sebagai ekspansi usaha ekspor. Ia menambahkan, pihaknya di Kementerian Perdagangan juga memfasilitasi training pelaku UKM untuk memasarkan produknya di AS.
"Kerja sama yang sudah dilakukan, crowd funding ITPC Chicago sudah bekerja sama dengan BRI ada MoU dengan BRI di New York, bisa memberikan kredit ekspor," katanya.
Ia menyebut pemerintah akan lebih gencar membantu pelaku usaha memasarkan merek dagang di AS, sebab pelaku usaha Indonesia dinilai belum dapat memanfaatkan potensi yang ada. Indonesia merupakan eksportir AS peringkat ke-22 atau hanya US$17,7 miliar atau 0,81 persen dari pangsa pasar AS.
Bahkan, masih kalah dari negara ASEAN lainnya seperti Vietnam US$67 miliar, Malaysia US$41 miliar, Thailand US$33 miliar dan Singapura US$26 miliar. Sementara, Ekspor China ke AS turun sebesar 16 persen pada 2019 menjadi US$452 miliar.