Cathay Pacific merugi sebesar US$1,3 miliar pada semester I 2020 karena pandemi virus corona.
Maskapai asal Hong Kong ini mencatatkan kerugian sebesar HK$9,9 miliar, berbanding terbalik pada periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan laba sebesar HK$ 1,3 miliar.
Tak berbeda dengan maskapai penerbangan lain di dunia, Cathay mencatatkan kerugian karena terpukul pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari AFP, Cathay mengalami penurunan penumpang hingga 99,1 persen secara tahunan (YoY).
"Lanskap penerbangan internasional masih sangat tidak pasti dengan pembatasan dan karantina masih berlaku di seluruh dunia," ujar Chief Customer and Commercial Officer Ronald Lam, Jumat (17/7).
Dia menambahkan ada sedikit peningkatan dalam jumlah penumpang transit setelah pelonggaran pembatasan di Bandara Hong Kong tetapi mereka belum melihat tanda-tanda perbaikan signifikan.
Pemerintah Hong Kong memberikan bantuan untuk menyelamatkan Cathay awal tahun ini dengan rencana rekapitalisasi sebesar US$5 miliar atau HK$39 miliar.
Chairman Cathay Patrick Healy menggambarkan bailout sebagai satu-satunya cara untuk menyelamatkan maskapai dari kehancuran. Pemegang saham pun sudah menyetujui rencana tersebut.
Dalam proposal tersebut, Cathay akan mengumpulkan sekitar HK$ 11,7 miliar dalam rights issue.