Arus Peti Kemas di Priok Semester I Turun karena Corona

CNN Indonesia
Jumat, 17 Jul 2020 15:18 WIB
Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (15/5/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia defisit 350 juta dolar AS secara bulanan pada April 2020 di tengah pandemi COVID-19 yang berbanding terbalik dari Maret 2020 yang surplus 743 juta dolar AS. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok turun 7,7 persen sepanjang semester I 2020 karena corona. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II mencatat arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok sepanjang Semester I-2020 sebesar 2,99 juta TEUs. Arus itu turun 7,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 3,24 juta TEUs.

Direktur Utama IPC Arif Suhartono mengatakan penurunan arus peti kemas salah satunya karena pandemi COVID-19 yang menurunkan kegiatan ekspor dan impor.

Meski demikian, ia yakin penurunan tidak akan terus berlanjut sampai akhir tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penurunan trafik peti kemas pada akhir 2020 paling tidak di kisaran 10 persen. Perkiraan ini dengan memperhatikan tren pada bulan-bulan sebelumnya," katanya seperti dikutip dari Antara, Jumat (17/7)

Arif menjelaskan aktivitas di pelabuhan memang sangat dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi secara umum. Di ketahui, di tengah corona, ekonomi memang menurun.

Penurunan salah satunya bisa dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang anjlok ke level 2,97 persen pada kuartal I 2020 lalu. Namun, kegiatan di pelabuhan masih berjalan baik. 

"Kami bersyukur karena dampak pandemi tidak menurunkan aktivitas dan produktivitas pelabuhan sedalam beberapa sektor lainnya seperti oil and gas, transportasi dan pariwisata," imbuh Arif.

[Gambas:Video CNN]



(agt/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER