Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) baru mencapai Rp76 triliun pada Juni 2020. Realisasi itu baru mencapai 40 persen dari plafon KUR tahun ini sebesar Rp190 triliun.
"Sekarang, (realisasi penyaluran KUR) Januari hingga Juni total plafonnya sudah Rp76 triliun menjangkau 2,22 juta debitur," ujarnya, Jumat (17/7).
Ia mengatakan pemerintah akan melakukan akselerasi penyaluran KUR melalui teknologi digital di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya, melalui platform Digital Lending UMKM atau DigiKu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Pemerintah Siapkan Rp4,2 T untuk Kredit UMKM |
Melalui, platform DigiKu nantinya bank-bank Himbara akan bekerja sama dengan platform e-commerce. Nantinya, program ini akan menyelaraskan basis data mitra UMKM dengan data nasabah yang dimiliki bank Himbara.
"Diharapkan ini bisa diakselerasi dengan platform DigiKu dan diharapkan UMKM bisa segera pulih dari persoalan melemahnya demand (permintaan), sehingga diharapkan awal tahun depan UMKM bisa kembali operasi dan menemukan demandnya," tuturnya.
Sebagai informasi, sekitar 40 KUR disalurkan ke sektor perdagangan. Sementara, sisanya tersebar di sektor pertanian, perburuan, kehutanan, jasa-jasa industri pengolahan, perikanan, dan kontruksi.
Secara keseluruhan, realisasi penyaluran KUR mencapai Rp538,82 triliun pada Agustus 2015 sampai Mei 2020. Penyaluran KUR diberikan ke 20,55 juta nasabah. Adapun rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) sebesar 1,18 persen.