Harga emas di pasar internasional yang berada di kisaran US$1.850-1.860 per troy ons pada hari ini, Rabu (22/7) turut meningkatkan harga emas di dalam negeri. Hal ini tercermin dari harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk yang naik Rp19 ribu menjadi Rp982 ribu per gram.
Bahkan, kilau harga emas juga turut menguatkan saham emiten perdagangan dan pertambangan emas di pasar modal. Mulai dari saham Antam (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), hingga PT J Resource Asia Pasifik Tbk (PSAB).
Pada tengah perdagangan hari ini, harga saham Antam tercatat menguat 2,19 persen. Harga saham Antam yang semula berada di kisaran Rp660 per lembar saham pada akhir perdagangan kemarin, kini merangkak naik ke Rp700 per lembar saham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Posisi harga saham Antam hari ini merupakan yang tertinggi sejak pemulihan terjadi. Pada awal tahun, harga saham Antam sebenarnya pernah menyentuh level tertinggi Rp905 per lembar saham pada 8 Januari 2020.
Namun setelah itu, harga saham terus turun hingga menyentuh Rp348 per lembar saham pada 23 Maret 2020.
Tak hanya Antam, peningkatan harga saham juga terjadi di Merdeka Gold & Cooper. Harga saham terpantau naik 1,55 persen dari Rp1.485 per lembar saham pada akhir perdagangan kemarin menjadi Rp1.635 per lembar saham.
Posisi harga saham MDKA hari ini juga tercatat menjadi yang paling tinggi sejak awal tahun di kisaran Rp1.090 per lembar saham pada 2 Januari 2020 dan level terendah Rp905 per lembar saham pada 23 Maret 2020.
Kenaikan saham tertinggi terjadi pada J Resource Asia Pasifik. Harga saham emiten pertambangan emas itu melesat sampai 30,05 persen dari Rp181 per lembar saham pada akhir perdagangan kemarin menjadi Rp238 per lembar saham.
Kendati begitu, harga saham hari ni bukan posisi tertinggi yang pernah terjadi di perusahaan. Harga saham PSAB mencapai level tertinggi Rp328 per lembar saham pada 8 Januari 2020.