Lonjakan Korban Corona AS Dongkrak Rupiah ke Rp14.580

CNN Indonesia
Kamis, 23 Jul 2020 16:20 WIB
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.580 per dolar AS atau menguat 0,48 pada perdagangan Kamis (23/7) sore.
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.580 per dolar AS atau menguat 0,48 pada perdagangan Kamis (23/7) sore. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.580 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (23/7) sore. Posisi tersebut menguat 0,48 persen dibandingkan perdagangan Rabu (22/7) sore di level Rp14.650 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.669 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi kemarin yakni Rp14.665 per dolar AS.

Di kawasan Asia, rupiah menguat bersama mata uang dolar Hong Kong yang menguat 0,01 persen, dolar Singapura menguat 0,17 persen, dolar Taiwan menguat 0,01 persen, dan yuan China menguat 0,05 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebaliknya mata uang yang mengalami pelemahan terhadap dolar antara lain yen Jepang melemah 0,01 persen, won Korea Selatan melemah 0,019 persen,ringgit Malaysia melemah 0,03 persen, baht Thailand melemah 0,16 persen, dan peso Filipina melemah 0,02 persen.

Lebih lanjut, mayoritas mata uang di negara maju terpantau berotot terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,15 persen, dolar Kanada menguat 0,28 persen dan franc Swiss menguat 0,16 persen. Sementara dolar Australia melemah 0,14 persen

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memprediksi rupiah akan dibuka mendekati kisaran yang sama pada perdagangan besok. Ia mengatakan pelemahan dolar AS terhadap rupiah hari ini kemungkinan dipengaruhi tingginya angka penularan serta lonjakan angka kematian akibat covid-19 di negeri Paman Sam.

Pada Selasa lalu, angka kematian akibat covid-19 meningkat lebih dari seribu orang di AS dan menjadi lonjakan harian tertinggi sejak awal Juni.

"Trump, dua hari lalu mengatakan bahwa kondisi covid-19 di AS masih akan memburuk ke depannya. Beberapa negara bagian melakukan pembatasan sosial kembali yang bisa menghambat pemulihan ekonomi di AS," ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, meningkatnya ketegangan hubungan AS dan China karena adanya perintah penutupan konsulat China di TIongkok juga membantu pelemahan dolar AS saat ini.

"Tapi ke depannya bila soal covid-19 serta hubungan AS dan China masih mengkhawatirkan, imbasnya ke pelemahan aset berisiko termasuk rupiah. Dan dolar AS bisa menguat lagi karena jadi sasaran safe haven," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER