Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menyatakan pedagang cilik tak perlu mengembalikan bantuan modal kerja yang diberikan pemerintah sebesar Rp2,4 juta. Dana itu disebut sebagai dana hibah untuk pedagang kecil.
"Bentuknya benar-benar seperti hibah, di mana dia (penerima bantuan modal kerja) mendapatkan uang dan tidak dikembalikan," ungkap Kepala BKF Febrio Kacaribu dalam video conference, Jumat (24/7).
Febrio mencontohkan penerima bantuan modal kerja, seperti tukang sate dan tukang soto. Ini merupakan program perluasan bantuan sosial (bansos) yang diberikan kepada masyarakat di tengah pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini untuk pengusaha kecil atau ultra mikro agar dapat bantuan lebih besar, seperti tukang sate dan tukang soto. Ini mau kami dorong agar lebih produktif," terang dia.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah beberapa kali menyerahkan langsung bantuan modal kerja kepada puluhan pedagang cilik. Masing-masing pedagang diberikan dana sebesar Rp2,4 juta.
Jokowi menyatakan pemerintah akan memberikan bantuan modal kerja kepada 12 juta pelaku usaha mikro dan kecil (UMK). Jika ditotal, artinya pemerintah akan mengucurkan bantuan modal kerja kepada pelaku UMK sebesar Rp28,8 triliun.
"Isinya Rp2,4 juta. Bisa dipakai untuk tambahan modal kerja. Ini nanti akan kami berikan kepada kurang lebih 12 juta UMK," kata Jokowi beberapa hari lalu.
Ia memberikan pesan kepada pelaku UMK agar tak menggunakan dana bantuan modal kerja dari pemerintah untuk membeli handphone dan pulsa. Dana itu sengaja diberikan agar usaha 'pedagang cilik' bisa beroperasi kembali di tengah pandemi virus corona.
"Jangan bantuan ini buat beli handphone dan beli pulsa. Hati-hati. Saya pantau loh ini," imbuh Jokowi.
Lihat juga:Menelisik Izin Usaha Jouska |
Jokowi bilang akan mengecek kondisi dari seluruh pelaku UMK yang diberikan bantuan modal kerja secara berkala. Ia berharap pendapatan yang diterima oleh mereka yang menerima bantuan bisa kembali normal.
"Saya cek tiga bulan atau empat bulan lagi insyaallah sudah berada pada kondisi normal lagi. Syukur lebih baik dari yang lalu. Saya tahu kondisi ini berat tapi kami ingin agar bapak dan ibu tetap kerja keras sesuai bidang masing-masing," pungkas Jokowi.