Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Pubasari memproyeksikan pendaftaran kartu prakerja gelombang IV melonjak akibat penundaan sejak akhir Juni lalu.
Denni memaparkan bahwa untuk setidaknya 4 gelombang ke depan untuk mengantisipasi lonjakan pendaftaran. Rencananya, akan disediakan kuota sebesar 500 ribu orang per gelombang.
"Kami akan melakukan ini konsisten dalam empat gelombang ke depan. Jadi katakan lah mengkompensasi delay (penundaan) yang terjadi karena mau memperbaiki tata kelola," katanya lewat video conference, Senin (27/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Denni tak merinci tanggal pasti kembali dibukanya pendaftaran gelombang ke IV. Ia mengaku tak khawatir dengan lonjakan yang ada dan siap mengakomodir berapa pun jumlah peserta yang hendak mendaftarkan diri.
"Sebenarnya dengan teknologi, begitu sudah uji coba, mau angkut berapa banyak itu tidak masalah," lanjut Denni.
Dalam kesempatan sama, dia juga memastikan insentif peserta kartu prakerja yang belum cair tak dikorupsi oleh pihak pelaksana. Insentif yang belum cair karena terkendala di sistem teknis pencairan.
Meski insentif sebesar Rp600 ribu per bulan belum diterima, Denni meminta peserta tak khawatir sebab ia memastikan insentif tak hilang atau berkurang.
Sebelumnya, pendaftaran gelombang IV ditunda karena menunggu hasil revisi Peraturan Presiden (Perpres) 36 Tahun 2020 Tentang Pengembangan Kompetensi Kerja.
Revisi Perpres dilakukan untuk mengakomodir rekomendasi untuk perbaikan tata kelola Program Kartu Prakerja mulai dari syarat kepesertaan hingga proses pendaftaran yang tidak hanya berbasis jaringan (daring/online), juga luar jaringan (offline) di Kementerian/Lembaga.