Sempat Mandek Cuci Darah karena Biaya, Zaki Lega Ada JKN-KIS

BPJS Kesehatan | CNN Indonesia
Rabu, 12 Agu 2020 17:08 WIB
Zaki sempat harus berhenti menerima pengobatan untuk gagal ginjal yang ia derita. Kini, ia tenang berobat berbekal kartu JKN-KIS.
Zaki sempat harus berhenti menerima pengobatan untuk gagal ginjal yang ia derita. (Foto: Dok. BPJS Kesehatan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pada 2006 silam, Zaki divonis menderita gagal ginjal. Dokter mengharuskannya melakukan hemodialisa setiap minggu. Saat itu, biaya cuci darah sudah mencapai Rp600 ribu sampai Rp900 ribu sekali datang.

Zaki menuturkan, dirinya berupaya keras mencari keringanan lewat program pemerintah, namun berujung kecewa karena terhambat asal di KTP yang tak sesuai dengan domisili. Ia harus bepergian bolak-balik untuk mendapat surat keterangan tidak mampu. Zaki mengaku merasa birokrasi itu berbelit, sehingga memilih berhenti menjalani pengobatan.

Kini, berbekal kartu Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Zaki tenang berobat. Sang istri, Mazdiani mengatakan dirinya dan keluarga telah jadi peserta JKN-KIS sejak 2017 atas rekomendasi seorang dokter praktek perorangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sempat wira-wiri Banjarbaru-Barabai untuk dapat surat keterangan, tapi alhamdulillah sekarang sudah ada JKN-KIS, biayanya terjangkau, mudah sekali," tutur Mazdiani.

Warga Banua Budi Barabai itu menambahkan, "Selama ini yang dirasakan enak pakainya, tidak ada biaya tambahan, rasanya dipermudah dan terbantu sekali daripada program yang terdahulu, ujung-ujungnya bayar sendiri."

Mazdiani menegaskan keluarganya begitu terbantu oleh Program JKN-KIS yang dikelola BPJS Kesehatan. Ketika Zaki berhenti melakukan cuci darah selama sekitar 4 tahun karena keterbatasan biaya dan tak sanggup mengurus surat, kesehatannya pun menurun. Bahkan pada 2016, kata Mazdiani, suaminya sempat koma selama 3 hari. Dari sana, dokter kemudian menyarankan bergabung dengan Program JKN-KIS.

"Selagi kami bisa dan masih sehat, mending bayar iuran JKN-KIS saja daripada sakit," tutur Mazdiani.

Zaki melanjutkan, iuran JKN-KIS yang berlaku dinilai masih terjangkau. Saat ini, ia dan keluarganya memilih kelas III. Zaki menyebut JKN-KIS merupakan program yang baik baginya.

"Alhamdulillah, sudah dipermudah dan tetap bersyukur saja, JKN-KIS seperti saat kami rasakan sekali manfaatnya," ucapnya.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER