Luhut Sebut Pabrik Mobil Hyundai Selesai Maret 2021

CNN Indonesia
Jumat, 14 Agu 2020 06:38 WIB
Menko Luhut menyatakan, begitu pabrik selesai, Hyundai akan langsung melakukan uji coba pembuatan mobil listrik sampai produk final.
Menko Luhut menyatakan, begitu pabrik selesai, Hyundai akan langsung melakukan uji coba pembuatan mobil listrik sampai produk final. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pembangunan pabrik mobil dan baterai mobil listrik milik Hyundai Motor Company di kawasan industri Deltamas, Bekasi akan selesai pada Maret 2021 mendatang.

Luhut bilang, perusahaan asal Korea Selatan itu akan langsung melakukan uji coba pembuatan mobil listrik sampai produksi final. Proses itu ditargetkan selesai pada akhir 2021.

"Mereka juga sampaikan kemampuan produksinya bisa sampai 250 ribu unit (mobil listrik) per tahunnya," ungkap Luhut, dikutip dari akun resmi Instagramnya @luhut.pandjaitan, Jumat (13/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam unggahannya, Luhut menyatakan melihat langsung mobil listrik yang diproduksi oleh Hyundai di kantornya. Kebetulan, Presiden Hyundai Motor Asia Pasific Lee Young Tack bertandang ke kantor Luhut hari ini.

"Siang ini saya melihat langsung produk mobil listrik dari Hyundai Motors yang dipakang di halaman parkir kantor saya," ungkap Luhut.

Ia bilang Hyundai Motor Company berjanji akan menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 3.500 orang dalam menjalankan investasinya di Indonesia. Perusahaan itu juga sudah menyediakan lahan seluas 77 hektare (ha).

Sementara, dana yang disiapkan oleh Hyundai Motor Company sebesar US$1.154 miliar. Jika dikonversi ke rupiah dengan kurs Rp14.700 per dolar AS, maka nilai investasi tersebut setara dengan Rp16,96 triliun.

[Gambas:Instagram]

"Proyek mobil listrik kerjasama Hyundai Motors dengan pemerintah Indonesia adalah realisasi dari komitmen investasi yang ditandatangani langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun lalu," kata Luhut.

Dalam pertemuannya dengan Tack, Luhut meyakinkan pihak Hyundai Motor Company bahwa Indonesia memiliki bahan material untuk membuat baterai mobil listrik. Ia juga meminta Hyundai untuk menyampaikan kepada produsen baterai dan mobil listrik lain bahwa Indonesia terbuka dengan investasi di sektor mobil listrik.

"Dalam pertemuan ini juga kami dari sisi pemangku kebijakan akan segera menyelesaikan peraturan terkait pajak dan rencana penggunaan plat khusus bagi mobil listrik seperti ini," jelas Luhut.

[Gambas:Video CNN]

Luhut menambahkan bahwa pemerintah tetap menjalankan seluruh komitmen investasi dengan berbagai negara lain, seperti Uni Emirat Arab di tengah pandemi virus corona. Namun, ia mengakui kalau pembicaraan investasi dengan beberapa negara sempat berhenti tiga bulan sampai empat karena kasus corona.

"Pemerintah Indonesia tetap aktif menjalankan seluruh komitmen investasi meski tiga bulan atau empat bulan yang lalu komunikasi kami sempat berhenti karena pandemi," pungkas Luhut.

(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER