Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan anggaran Rp169,1 triliun untuk pos pembiayaan investasi pemerintah pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021. Anggaran itu akan digunakan untuk pembiayaan pendidikan hingga UMKM.
Di sektor pendidikan, Jokowi mengatakan alokasi pembiayaan investasi akan digunakan untuk menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi generasi berikutnya sebagai bentuk pertanggungjawaban antar-generasi.
Sementara di UMKM, dana akan digunakan sebagai modal bagi pelaku usaha kecil, termasuk para peserta program kredit Ultra Mikro (UMi).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pemberdayaan UMKM dan UMi guna mengakselerasi pengentasan kemiskinan," ujar Jokowi saat penyampaian Nota Keuangan dan RUU APBN 20221 di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat (14/8).
Selanjutnya, pembiayaan investasi juga akan dialirkan ke sektor infrastruktur. Utamanya untuk pembangunan sarana dan prasarana transportasi, permukiman, serta ketahanan energi.
Terakhir, akan pula digunakan untuk memperkuat kinerja ekspor nasional. Tujuannya, agar barang dan jasa Indonesia semakin meningkat daya saingnya di pasar internasional.
Pada tahun ini, pemerintah menyiapkan anggaran Rp695,2 triliun untuk penanganan dampak pandemi covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Anggaran itu terbagi untuk kesehatan Rp87,55 triliun, perlindungan sosial Rp203,9 triliun, stimulus UMKM Rp123,46 triliun, sektoral kementerian/lembaga dan pemda Rp106,11 triliun, pembiayaan korporasi Rp53,57 triliun, dan insentif usaha Rp120,61 triliun.