Airlangga Pastikan Omnibus Law Ciptaker Kelar Tahun Ini

CNN Indonesia
Jumat, 14 Agu 2020 18:36 WIB
Menko Airlangga menyatakan progres pembahasan RUU Omnibus Law Ciptaker dengan DPR sudah 75 persen.
Menko Airlangga menyatakan pembahasan RUU Omnibus Law Ciptaker dengan DPR sudah 75 persen. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) akan selesai dalam masa sidang paripurna tahun ini.

"Tadi disampaikan di pidato di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ditargetkan selesai di masa sidang ini," ucap Airlangga dalam video conference, Jumat (14/8).

Airlangga bilang pembahasannya sejauh ini sudah 75 persen. Beberapa hal yang krusial diklaim sudah selesai dibahas antara pemerintah, pengusaha, dan tenaga kerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal yang krusial sudah ada kesepakatan dari tripartit dari pemerintah, pengusaha, dan tenaga kerja," ucap Airlangga.

Menurut Airlangga, RUU Omnibus Law Ciptakerja akan menuntaskan permasalahan regulasi yang terlalu banyak di dalam negeri. Dengan demikian, ini menjadi kesempatan untuk pemulihan dan percepatan reformasi ekonomi.

"Lalu juga (permasalahan) perizinan, terkait juga dengan UMKM dan kepastian hukum jadi beberapa hal itu yang tercakup di RUU Cipta Kerja," jelas Airlangga.

Ia berharap beleid ini akan memancing investor menanamkan investasinya di dalam negeri. Dengan begitu, nilai penanaman modal asing (PMA) juga ikut meningkat.

"Sebanyak 215 negara terkena pandemi virus corona, jadi harapannya dengan selesainya RUU Cipta Kerja jadi ada PMA yang masuk," jelas Airlangga.

Sebagai informasi, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi yang masuk ke Indonesia sebesar Rp402,6 triliun pada semester I 2020. Realisasi yang terjadi di tengah penyebaran virus corona itu mencapai 49,3 persen dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp817,2 triliun.

Jumlah investasi pada semester I 2020 naik tipis 1,8 persen dibandingkan dengan posisi semester I 2019 yang sebesar Rp395,6 triliun.

Realisasi investasi itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp207 triliun atau 51.4 persen dari target dan PMA sebesar Rp195,6 triliun atau 48,6 persen dari target. Realisasi PMDN naik 13,2 persen, sedangkan PMA turun 8,1 persen.

[Gambas:Video CNN]



(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER