Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) diakui banyak menolong warga tak mampu untuk berobat. Salah satu peserta yang merasakannya adalah Sudiati, seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil berusia 74 tahun.
Sudiati mengaku JKN-KIS membuatnya tenang memeriksakan kesehatan, karena tak perlu lagi mengkhawatirkan tentang biaya.
"Alhamdulillah saya seorang pensiunan PNS, jadi iuran saya langsung dipotong dari gaji yang saya terima setiap bulan. Saya cukup dikatakan sering menggunakan pelayanan kesehatan dengan Program JKN-KIS. Terakhir saya operasi tangan di Rumah Sakit Harapan Sehati. Pelayanan baik dan tidak ada biaya yang
ditanggung pribadi," ujar Sudiati, Rabu (19/08).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudiati menuturkan, sebelum JKN-KIS hadir, warga di lingkungannya tinggal kerap memilih pengobatan alternatif atau konsumsi obat yang dijual di warung untuk mengatasi sakit. Kini, mereka bisa berobat ke Puskesmas, klinik, atau rumah sakit.
Menurut Sudiati, sudah seharusnya kesehatan benar-benar dijaga. Antara lain, dengan memiliki jaminan kesehatan untuk mengantisipasi keadaan terburuk yang tidak diharapkan.
"Seharusnya warga sadar program ini sangat bermanfaat dan wajib hukumnya untuk terdaftar. Didaftarkan bukan hanya ketika sakit dan dibutuhkan saja, tapi jadi perlindungan kesehatan untuk kita saat sehat. Sakit datangnya tiba-tiba, jadi persiapkan jaminan kesehatan kita dan keluarga sedini mungkin," kata Sudiati.
Sudiati belajar dari pengalaman pribadi. Ia memiliki seorang anak lelaki, yang dulu menerima tunjangan kesehatan sebagai anak seorang PNS. Ketika menginjak 21 tahun, status itu tidak diperpanjang. Baru setelah diketahui memiliki gejala TBC belum lama ini, si anak mengurusnya lagi agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Ia mengaku sempat khawatir atas biaya yang ditimbulkan kelak, terlebih anaknya tak memiliki pekerjaan tetap. Sudiati pun berterimakasih kepada BPJS Kesehatan karena dinilai membantu warga, khususnya yang tidak mampu melalui Program JKN-KIS.
"Saya hanya mengingatkan bahwa lebih baik mendaftar ketika kita sehat, dibanding baru mendaftar ketika kita sakit. Tidak rugi kita mendaftar selagi kita masih sehat, karena banyak manfaat yang akan kita dapatkan dengan menjadi peserta JKN-KIS. Intinya, saya ingin berterima kasih kepada Program JKN-KIS karena telah banyak membantu kami dalam mendapatkan kesejahteraan kesehatan," tutur Sudiati.
(rea)