Kantong Pendapatan Daerah Baru Terisi 45 Persen Semester I

CNN Indonesia
Rabu, 26 Agu 2020 05:55 WIB
Realisasi PAD beru mencapai Rp480,87 triliun pada semester I 2020 atau 45 persen dari pagu APBD yang telah direvisi sebesar Rp1.059,43 triliun.
Realisasi PAD beru mencapai Rp480,87 triliun pada semester I 2020 atau 45 persen dari pagu APBD yang telah direvisi sebesar Rp1.059,43 triliun. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan realisasi pendapatan asli daerah (PAD) baru mencapai Rp480,87 triliun pada semester I 2020. Realisasi itu setara 45 persen dari pagu seluruh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 yang telah direvisi sebesar Rp1.059,43 triliun.

Kendati belum mencapai setengah pada paruh pertama tahun ini, bendahara negara mencatat realisasinya sejatinya tidak terlalu buruk dari sisi persentase pagu. Sebab, realisasinya sama-sama 45 persen bila dibandingkan semester I 2019.

Hanya saja, nominal realisasi pendapatan daerah sudah mencapai Rp537,46 triliun pada semester I 2019. Nominal pendapatan daerah tahun ini turun akibat tekanan ekonomi di tengah pandemi virus corona atau covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"APBD semester I ini masih relatif sama, 45 persen (dari pagu). PAD hampir semua daerah mengalami penurunan karena ekonomi di semua daerah turun, khususnya di Jawa," ujar Ani saat konferensi pers virtual APBN KiTa, Selasa (25/8).

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu mencatat PAD baru mencapai Rp116,94 triliun pada semester I 2020. Jumlahnya baru mencapai 49,8 persen dari pagu Rp234,8 triliun.

Sementara dana penerimaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) baru mencapai Rp331,5 triliun atau 47 persen dari pagu Rp704,63 triliun. Sisanya, pendapatan lain daerah baru mencapai Rp37,44 triliun atau 31,21 persen dari pagu Rp119,96 triliun.

"Nominal realisasi PAD turun 10,53 persen di semester I 2020 karena penurunan pajak restoran dan pajak hotel. Penerimaan TKDD mengalami penurunan karena adanya penyesuaian alokasi TKDD," jelasnya.

Sedangkan dari sisi belanja, realisasinya baru mencapai Rp360,21 triliun atau 33 persen dari pagu Rp1.080,71 triliun. Porsi realisasinya lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu namun nominalnya turun dari Rp370,85 triliun atau 29 persen dari pagu Rp1.242,15 triliun pada semester I 2019.

"Nominal realisasi belanja APBD turun 2,87 persen, utamanya karena kebijakan realokasi dan refocusing belanja," terangnya.

Realisasi belanja daerah terdiri dari belanja pegawai Rp166,61 triliun yang baru mencapai 40,53 persen dari pagu Rp411,04 triliun. Lalu, belanja barang dan jasa Rp85,49 triliun atau 42,62 persen dari Rp200,54 triliun.

Kemudian, belanja modal Rp22,83 triliun atau 18,57 persen dari pagu Rp122,9 triliun. Selanjutnya, belanja lainnya Rp85,29 triliun atau 25,29 persen dari Rp337,23 triliun.

"Belanja tak terduga mengalami kenaikan signifikan karena pos belanja tak terduga merupakan pos belanja yang ditujukan untuk penanganan dampak pandemi covid-19," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]

(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER