BPH Migas menggelar Sosialisasi Tugas, Fungsi dan Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2020 yang bertempat di Aula Balai Desa Kepek Kecamatan Wonosari, Gunung Kidul, Daerah Istimwa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (27/8).
Saryono Hadiwidjoyo selaku Komite BPH Migas menyampaikan, pihaknya merupakan lembaga pemerintah yang dibentuk untuk mengatur dan mengawasi penyediaan distribusi BBM dan Gas Bumi, dan bertanggung jawab langsung kepada presiden.
"Yogyakarta adalah kota pelajar sekaligus kota wisata, oleh karena itu kami (BPH Migas) senantiasa memastikan agar BBM untuk menunjang kegiatan tersebut dapat tersedia, dan kuota yang diberikan oleh BPH Migas dapat tercukupi," kata Saryono dalam acara yang juga dihadiri oleh Sekretaris BPH Migas Bambang Utoro dan Sales Area Manager Yogyakarta PT Pertamina (Persero) Pande Made Adi Suryawan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota Komisi VII Gandung Pardiman mengharapkan sosialisasi dapat mengurai keluhan serta menampung aspirasi rakyat, sekaligus memberi solusi khususnya di sektor migas. Gandung menyebut, banyak kalangan menengah ke bawah yang tidak mendapat distribusi bahan bakar bersubsidi.
Lebih lanjut, ia mengimbau generasi muda untuk mendukung dengan semangat dan bertanggung jawab untuk mengawal pendistribusian BBM.
"BBM dan Gas adalah kebutuhan utama bagi masyarakat, kami dari DPR akan melakukan pengawasan bersama dengan BPH Migas sebagai lembaga yang diberi tugas untuk mengatur dan mengawasi distribusi BBM agar BBM tersebut tepat sasaran dan tidak terjadi kelangkaan," ujarnya.
Sekretaris BPH Migas Bambang Utoro mengungkapkan, BPH Migas selalu berupaya menjaga pendistribusian BBM, khususnya JBT (Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu) ke seluruh Indonesia sekalipun di tengah pandemi. Ia menegaskan dalam praktiknya selalu mengedepankan protokol kesehatan, seperti saat melakukan pengecekan fisik di lapangan.
Dalam kesempatan itu, Bambang juga mengumumkan siapa konsumen yang berhak membeli dan di mana mendapatkan JBT.
"Kuota JBT/BBM subsidi tahun 2020 untuk Kabupaten Gunung Kidul sebesar 18.893 KL dan realisasisanya hingga 10 Agustus 2020 sebesar 9.354 KL atau 49,51 persen. Kami terus melakukan pengawasan agar BBM subsidi ini tepat sasaran dan tidak terjadi over kuota hingga akhir tahun," kata Bambang.
Kegiatan yang dihadiri oleh kurang lebih 200 peserta ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Sebelum masuk ke area acara, peserta dicek suhu badan terlebih dahulu, serta diberikan hand sanitizer, masker, dan faceshield. Kegiatan sosialisasi bertujuan agar masyarakat mengenal tugas dan fungsi BPH Migas, serta turut mendukung agar pendistribusian bahan bakar minyak, khususnya BBM subsidi, tepat sasaran.
(rea)