Pemerintah Siapkan Dana Alokasi Umum Rp390,2 T untuk 2021

CNN Indonesia
Rabu, 09 Sep 2020 14:11 WIB
Kementerian Keuangan mengalokasikan Dana Alokasi Umum (DAU) Rp390,29 triliun dalam rancangan APBN 2021 naik tipis dibanding 2020.
Kementerian Keuangan mengalokasikan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp390,29 triliun dalam rancangan APBN 2021. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Keuangan mengalokasikan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp390,29 triliun dalam rancangan APBN 2021. Jumlah tersebut setara 30,8 persen dari pendapatan dalam negeri (PDN) netto 2021.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan jumlah tersebut meningkat tipis dibandingkan 2020 yang sebesar Rp384,5 triliun sesuai Perpres 72/2020.

Meski demikian, ia menjelaskan arah kebijakan DAU tahun ini bersifat dinamis mengikuti PDN netto yang diterima pemerintah. Artinya besar kecilnya DAU masih dapat berubah tergantung dengan penerimaan domestik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"DAU ini sebetulnya dana yang betul-betul murni dari pendapatan domestik netto kita. DAU itu dikaitkan dengan berapa jumlah pajak yang bisa diperoleh pemerintah, dan dalam suasana covid-19 2020 penerimaan pajak kita turun sangat tajam," ujarnya kepada Komite IV dan Tim Anggaran Komite Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Rabu (9/9)

Sri Mulyani memahami banyak Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang meminta agar besaran alokasi DAU tiap daerah bersifat tetap karena tak siap dengan penurunan jumlah transfer yang diterima. Namun, menurutnya hal tersebut tak bisa dilakukan karena tahun ini penerimaan negara mengalami penurunan cukup besar akibat covid-19. 

"Kalau DAU-nya bersifat sangat dinamis, fleksibel sesuai dengan formula 26 persen, PDN kita mengalami penurunan yang luar biasa. Meski demikian pemerintah pusat tetap ambil resiko supaya daerah tetap mendapatkan DAU," imbuhnya.

Sri Mulyani menuturkan 25 persen dari total DAU yang ditransfer ke daerah untuk mendorong upaya pemulihan ekonomi pasca covid-19.

Kementerian Keuangan juga akan melakukan penyempurnaan formula DAU dengan mengevaluasi bobot dari alokasi dasar, variabel kebutuhan, variabel kapasitas fiskal daerah dan memperbaiki pengukuran indeks ketimpangan antar wilayah. 

"Ini adalah tantangan yang paling besar dan kita akan terus menggunakan instrumen transfer ini di dalam rangka untuk terus meningkatkan kualitas layanan publik di daerah agar tidak terjadi perbedaan yang mencolok antara daerah-daerah yang memiliki kapasitas fiskal besar dengan mereka yang kurang," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER