Investor Bisa Berburu Saham Diskon yang Jatuh karena PSBB DKI

CNN Indonesia
Jumat, 11 Sep 2020 05:50 WIB
Ellen May Institute menilai momentum diskon saham di tengah kabar PSBB DKI saat ini bisa dimanfaatkan untuk menambah koleksi.
Ellen May Institute menilai momentum diskon saham di tengah kabar PSBB DKI saat ini bisa dimanfaatkan untuk menambah koleksi. (ANTARA FOTO/Reno Esnir).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 5,01 persen pada perdagangan Kamis (10/9) usai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan implementasi PSBB total untuk DKI Jakarta.

Bahkan, Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menghentikan perdagangan selama 30 menit (trading halt) pukul 10:36 JATS karena terjadi penurunan 5 persen.

Pendiri Ellen May Institute Ellen May menilai momentum diskon saham ini justru bisa dimanfaatkan oleh investor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini, kita dikasih kesempatan kedua untuk saham diskon, seperti yang sudah kami perkirakan beberapa waktu yang lalu bahwa akan ada koreksi di Agustus-September. Sedikit mundur dari perkiraan, koreksi terjadi di September-Oktober," ujarnya dikutip dari riset, Kamis (10/9).

Namun, investor harus melakukan manajemen modal saham. Porsinya adalah 80 persen investasi dan 20 persen trading. Ia juga menyarankan untuk masuk secara bertahap untuk trading. Tujuannya, untuk membatasi risiko jika pasar kembali fluktuatif.

Ellen sendiri merekomendasikan 12 saham dengan fundamental bagus yang terdiskon dalam perdagangan hari ini. Saham-saham tersebut meliputi saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank BCA Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Selanjutnya, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Unilever Tbk (UNVR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

"Cara belinya, dengan membagi uang yang 80 persen modal investasi tadi menjadi beberapa saham di atas. Pembagian bisa menyesuaikan modal investasi, lalu bagi lagi jadi 4 bulan beli di September, Oktober, November, Desember dengan nominal sama," jelasnya. 

[Gambas:Video CNN]



(ulf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER