Menko Airlangga: Serapan Anggaran Pemulihan Ekonomi 34 Persen

CNN Indonesia
Senin, 14 Sep 2020 14:48 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut serapan dana program pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp237 triliun atau 34 persen dari pagu.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut serapan dana program pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp237 triliun atau 34 persen dari pagu. (Lukas - Biro Setpres).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan serapan dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp237 triliun. Angka itu setara 34,1 persen dari total pagu anggaran PEN yakni Rp695,2 triliun.

"Penyerapan anggaran tadi dilaporkan sebesar 34,1 persen dari pagu year to date (sejak awal tahun) dari Rp695 triliun," ujarnya dalam konferensi pers setelah rapat terbatas, Senin (14/9).

Ia merinci realisasi sektor kesehatan sebesar 31,6 persen dari pagu anggaran Rp87,55 triliun. Itu berarti, realisasinya sekitar Rp27,66 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, perlindungan sosial mencapai 60,81 persen dari pagu anggaran Rp203,9 triliun. Itu berarti, realisasinya sekitar Rp128 triliun.

Sedangkan, serapan sektor UMKM diklaim sudah mencapai 91,43 persen dari pagu anggaran Rp123,46 triliun. Itu berarti, serapannya sudah mencapai Rp112,87 triliun.

Kemudian, realisasi pos sektoral kementerian/lembaga dan pemerintah daerah mencapai 27,68 persen dari pagu anggaran Rp106,11 triliun. Berarti, serapannya sudah mencapai Rp29,37 triliun.

Ia mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengarahkan jika pengelolaan penanganan covid-19 terus dikoordinasikan baik pusat dan daerah.

Selain itu, pemerintah dalam dua minggu ke depan akan fokus secara khusus pada penanganan covid-19 di delapan daerah yang terdampak paling besar.

"Juga keputusan-keputusan yang menyangkut masyarakat banyak tentunya diputuskan secara terintegrasi dan juga ditujukan untuk menurunkan angka terdampak pandami covid-19," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER