BPD Baru Kucurkan Kredit Rp1,8 T dari Celengan Pemerintah

CNN Indonesia
Selasa, 15 Sep 2020 11:31 WIB
Menko Airlangga melaporkan penyaluran kredit BPD baru Rp1,8 triliun atau 15,65 persen dari total penempatan dana pemerintah.
Menko Airlangga melaporkan penyaluran kredit BPD baru Rp1,8 triliun atau 15,65 persen dari total penempatan dana pemerintah. Ilustrasi. (Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bank pembangunan daerah (BPD) baru menyalurkan kredit sebesar Rp1,8 triliun dari penempatan dana pemerintah. Realisasi itu baru 15,65 persen dari total dana yang ditempatkan pemerintah sebesar Rp11,5 triliun.

"Di BPD sudah ditempatkan Rp11,5 triliun dan baru disalurkan Rp1,8 triliun. Ini masih terus karena bank yang disalurkan adalah bank-bank kecil," tutur Airlangga dalam acara Sarasehan Virtual 100 Ekonom yang ditayangkan langsung CNBC Indonesia, Selasa (15/9).

Sementara, bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah menyalurkan kredit dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp79,7 triliun. Airlangga mengklaim realisasi itu sudah hampir menyentuh target penyaluran yang mencapai Rp90 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah juga melakukan penjaminan, penempatan dana pemulihan ekonomi nasional di empat bank Himbara itu ditempatkan sebesar Rp30 triliun dan sudah disalurkan Rp79,7 triliun," kata Airlangga.

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyatakan BPD menargetkan menyalurkan kredit dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp23,56 triliun. Dana itu rencananya akan disalurkan kepada 60.302 nasabah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan pemerintah akan kembali menempatkan dana di dua BPD. Kedua BPD tersebut adalah PT BPD Sumatra Selatan dan Bangka Belitung (BPD Sumsel Babel) serta PT BPD Jambi.

[Gambas:Video CNN]

"BPD Sumsel Babel dan BPD Jambi lagi proses penempatan dana," ucapnya.

Sri Mulyani menjelaskan pemerintah masih mengkaji penempatan dana di dua BPD tersebut. Menurutnya, pemerintah perlu melihat dulu apakah bank tersebut memiliki keuangan yang cukup sehat atau tidak.

(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER