Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan pihaknya bakal menggandeng DANA, Shopee, BRI dan Bank Mandiri sebagai mitra pembayaran Kartu Prakerja.
Ia menuturkan komitmen ini telah ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) kepada empat calon mitra tersebut.
Meski demikian, Denni menegaskan kerja sama belum dimulai sampai ada kesepakatan lanjutan. Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja juga perlu melakukan integrasi teknis dengan para calon mitra yang prosesnya kemungkinan membutuhkan waktu cukup lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah menandatangani MoU bersama DANA, Shopee, BRI, dan Mandiri. Tetapi ini masih MoU. Finalnya kan masih perjanjian kerja sama. Karena memuat hal-hal yang lebih detail, teknis tentang hak dan kewajiban dan sebagainya," ucapnya dalam diskusi virtual bersama media, Selasa (15/9)
Di samping itu, Denni melanjutkan, hal tersebut juga perlu disesuaikan dengan kemampuan sumber daya manusia (SDM) di manajemen Pelaksana Kartu Prakerja. "Terutama engineering maupun operasi. Jadi sekarang ini dalam proses integrasi untuk kemudian menambah mitra pembayaran baru," imbuhnya.
Sebelumnya, Denni melanjutkan, GoPay BNI, LinkAja, dan OVO telah resmi ditetapkan sebagai mitra pembayaran Kartu Prakerja.
Artinya, para peserta program Kartu Prakerja dapat menggunakan insentif nontunai dari menggunakan aplikasi dompet digital atau rekening bank yang disediakan empat mitra pembayaran tersebut.
"Jadi memang mitra pembayaran kami itu sejak awal BNI ditambah dengan tiga e-money yaitu Gopay, Ovo, dan LinkAja, itu sejak awal," terang Denni.
Menurut Denni sejauh ini mayoritas peserta Kartu Prakerja memilih e-money dan dompet digital untuk mencairkan insentif pasca pelatihan. Hal juga ini menjadi bagian penting untuk mendorong insklusi sistem keuangan digital di Indonesia.
"Sebanyak 78 persen pilihan peserta Kartu Prakerja salurkan insentif lewat e-money, bukan lewat rekening bank, data ini penting buat kami harus ada pemantauan rekening dan KYC (know your customer). Kemudian memang kami berusaha tingkatkan literasi keuangan digital," pungkasnya.
(hrf/agt)