Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada perdagangan Kamis (17/9). Pelemahan dipengaruhi oleh tingginya jumlah kasus baru positif covid-19 di Indonesia.
Diketahui, pada Rabu (16/9), kasus covid-19 RI kembali mencetak rekor baru, bertambah 3.963 orang selama 24 jam terakhir. Sejak kasus pertama virus corona diumumkan pada 2 Maret, rekor penambahan kasus harian sebelumnya adalah 3.861 kasus pada 10 September.
Akumulasi kasus covid-19 untuk periode yang sama berjumlah 228.993 kasus, dengan 164.101 kasus sembuh, 9.100 kasus meninggal dunia, serta 55.792 kasus aktif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"IHSG diprediksi melemah. Pergerakan akan dipengaruhi kekhawatiran akan tingginya kasus covid-19 dari dalam negeri yang menembus rekor baru," ujar Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan seperti dikutip dari riset hariannya.
Ia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 5.009 - 5.033 dan resistance 5.099 - 5.141.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyebut pergerakan indeks cenderung terbatas menjelang penetapan suku bunga Bank Indonesia dan The Fed.
"Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek," sarannya.
Ia memperkirakan IHSG melaju di rentang support 5.016 dan resistance 5.202. Ada pun saham-saham pilihannya, yaitu ASRI, ICBP, ASII, KLBF, AKRA, ERAA, dan SRIL.
Di sisi lain, saham-saham utama Wall Street ditutup bervariatif. Indeks Dow Jones naik 0,13 persen ke level 28.032, S&P 500 anjlok 0,46 persen ke level 3.385, dan Nasdaq Composite terjun 1,25 persen menjadi 11.050.