
PUPR Mulai Tata Jaringan Irigasi di Kawasan Food Estate

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai menata jaringan irigasi di kawasan Food Estate Kalimantan Tengah. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan penataan dilakukan dengan rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi yang mulai dilakukan September ini.
Peningkatan dan pengembangan tersebut dilakukan untuk dua jenis lahan pertanian. Pertama, lahan pertanian seluas 165 ribu hektare untuk tanaman padi.
Lahan tersebut merupakan tanah eks pengembangan lahan gambut yang dilakukan Kementerian Pertanian. Rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi tersebut akan terbagi dalam beberapa blok.
Lihat juga:Dirjen KKP Artati Widiarti Positif Corona |
Untuk Blok A dengan luas lahan 43.500 hektare telah dimulai konstruksinya pada 28 September kemarin dengan anggaran Rp831 miliar.
Sementara untuk rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi pada Blok B, C, D seluas 91.500 hektare, Kementerian PUPR tengah mempersiapkan rencana lelang dini pada 28 September 2020. Kementerian PUPR berharap proyek bernilai Rp4,4 triliun bisa terkontrak pada januari 2021.
Kedua, lahan seluas 60 ribu hektare untuk tanaman singkong.
"Untuk tanaman padi dimulai dengan perbaikan saluran irigasi dan perbaikan jalan-jalan masuk (aksesibilitas) menuju kawasan food estate, baik yang kondisinya sudah baik 32 ribu hektare, maupun yang perlu rehab dan peningkatan seluas 133 ribu hektare. Diharapkan pada akhir tahun 2021, kawasan estate padi seluas 165 ribu hektare selesai dikerjakan fisik semua dan mulai tanam full pada 2021," kata Basuki seperti dikutip dari website Kementerian PUPR, Selasa (29/9).
Selain penataan irigasi, Basuki mengatakan pihaknya juga membangun jalan dan jembatan pendukung food estate.
.
(agt/age)