Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan pihaknya tak mempermasalahkan jika ada masyarakat miskin dan rentan miskin yang mendapatkan dua jenis bantuan sosial (bansos) sekaligus saat pandemi virus corona. Ia menyatakan bantuan merupakan bentuk keberpihakan pemerintah kepada masyarakat di masa pendemi.
Suahasil menjelaskan pemerintah memiliki program bantuan sosial (bansos) untuk rumah tangga miskin dan rentan miskin. Beberapa bansos tersebut, misalnya, program keluarga harapan (PKH), kartu sembako, dan diskon listrik.
"Diskon untuk penggunaan listrik kelompok 450 watt itu diberikan diskon listrik 100 persen, kelompok pelanggan arus 50 ampere itu diberikan diskon listrik 50 persen," ungkap Suahasil dalam Seminar Nasional Sinergi Pengawasan APIP-SPI-APH secara virtual, Selasa (29/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping bansos itu, pemerintah juga menyiapkan bantuan untuk dunia usaha mikro. Tujuannya beda dengan bantuan rumah tangga tadi.
Pemerintah memberikan bantuan kepada dunia usaha mikro untuk membantu modal pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang juga tertekan corona. Dan ia mengatakan, bisa jadi rumah tangga miskin yang menerima bansos punya UMKM yang mendapatkan bantuan dari pemerintah
"Ini beda peruntukan dan jangan lupa kalau dia adalah pengusaha yang mungkin sudah mulai bayar pajak dia bisa jadi mendapatkan insentif pajak juga. Buat saya selama peruntukannya tepat ini bukan tumpang tindih," jelas Suahasil.
Diketahui, pemerintah menyiapkan anggaran untuk penanganan pandemi virus corona sebesar Rp695,2 triliun. Dana itu digunakan untuk berbagai program.
Bila dirinci, pemerintah mengalokasikan untuk bansos sebesar Rp203,9 triliun, UMKM sebesar Rp123,46 triliun, insentif usaha Rp120,61 triliun, kementerian/lembaga atau pemerintah daerah Rp106,11 triliun, kesehatan Rp87,55 triliun, dan pembiayaan korporasi Rp53,55 triliun.
(aud/agt)