Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan sebagian besar penataan kawasan Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2020. Sisanya, penataan akan dilanjutkan pada 2021 mendatang.
"Kementerian PUPR memastikan bahwa seluruh kegiatan berjalan baik dan lancar sesuai dengan perencanaan dan target penyelesaiannya, sebagian besar pada 2020 dan sisanya pada 2021," papar Kementerian PUPR dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (2/10).
Salah satu penataan dilakukan di Goa Batu Cermin. Goa tersebut adalah salah satu destinasi wisata di Labuan Bajo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian PUPR memaparkan penataan Goa Batu Cermin dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTT Direktorat Jenderal Cipta Karya mulai 16 Maret 2020.
Penataan Goa Batu Cermin meliputi pembangunan sejumlah fasilitas, di antaranya amfiteater dan rumah budaya untuk mendukung kegiatan seni serta budaya lokal. Selain itu, ada pula trekking point menuju goa, kantor pengelola, loket, kafetaria, area parkir, auditorium, pusat informasi, dan toilet.
Kementerian PUPR melibat beberapa warga setempat dalam proyek penataan Goa Batu Cermin. Warga tersebut khususnya dilibatkan dalam pengerjaan jalur trekking Goa Batu Cermin.
"Pengerjaan ini meliputi pembongkaran jalur tracking eksisting dan pekerjaan beton jalur trekking dengan melibatkan 90 pekerja lokal selama 42 hari kerja," jelas Kementerian PUPR.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau sejumlah kegiatan pembangunan prasarana dan sarana pendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo, Provinsi NTT pada Kamis (1/10) lalu. Ia bilang proses penataan di Goa Batu Cermin baru 49 persen.
"Hari ini saya meninjau sekaligus mengontrol dimulainya penataan kawasan wisata Labuan Bajo. Di sini memang dibangun titik-titik kawasan yang telah ditentukan dan direncanakan sejak 2019," ucap Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga meninjau Penataan Kawasan Waterfront Pantai Marina-Bukit Pramuka Zona 5. Zona ini merupakan pengembangan dari kawasan wisata kuliner Kampung Ujung yang dibangun Kementerian PUPR pada tahun anggaran 2017-2018 lalu.
Sekadar informasi, penataan Kawasan Waterfront Pantai Marina-Bukit Pramuka terbagi menjadi lima zona. Zona 1 Bukit Pramuka, Zona 2 Kampung Air, Zona 3 Dermaga, Zona 4 kawasan Pantai Marina (Inaya Bay), dan Zona 5 Kampung Ujung.
Zona 1 dan 2 dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan nilai proyek sebesar Rp109,6 miliar. Sementaram Zona 3 dan 5 dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya (Persro) dengan nilai sebesar Rp285,1 miliar.